Penelitian ini dilatarbelakangi oleh sebuah perusahaan konstruksi Indonesia yang berusaha melaksanakan ekspansi ke luar negeri untuk mengembangkan pasarnya. Perusahaan konstruksi ini telah melaksanakan proyek konstruksi di berbagai negara di kawasan Afrika dan Asia Tenggara, diantaranya Aljazair, Timor Leste dan Brunei Darussalam. Risiko-risiko yang dihadapi oleh perusahaan ini di luar negeri lebih tinggi dari pada ketika menjalankan proyek konstruksi di Indonesia. Selain risiko yang bersifat teknikal, juga terdapat risiko-risiko dari bidang lain seperti dalam bidang ekonomi, sosial, politik, dan budaya.
Oleh karena itu, Penulis ingin meneliti dampak risiko keuangan dan politik seperti tingkat pajak, tingkat risiko politik, dan tingkat bunga terhadap cost of capital dalam foreign direct investment. Hasil penelitian menunjukkan bahwa tidak terdapat hubungan yang signifikan dari ketiga variabel tersebut terhadap cost of capital. Masih terdapat faktor-faktor lain seperti risiko sistematis (beta), risk premium, dan risk free rate yang ikut mempengaruhi perhitungan.
The background of this research comes from an Indonesian construction company who has made its efforts to expand its business internationally. This construction company has gone through several projects in countries of African and South East Asia Territory, which are Algeria, Timor Leste, and Brunei Darussalam. Risks faced by this company are higher than facing risks in Indonesia. Beside technical risks, there are risks in other domain, for example in economy, social, political, and cultural risks.
The researcher examines the effects of financial and political risks like tax rate, political risk premium, and interest rate towards cost of capital of its foreign direct investment. The results show that there are no significant relationship between the three variables and the cost of capital. There are other factors like systematic risk (beta), risk premium, and risk free rate which also affected the calculation.