Bentuk perusahaan holding yang terdiri dari perusahaan induk dan perusahaan anak secara hukum merupakan badan hukum yang berdiri sendiri secara mandiri. Dalam praktek bisnis, seringkali terjadi ketidakcocokan antara prinsip tersebut dengan keadaan perusahaan di lapangan. Percampuradukan kekayaan antara perusahaan induk dan perusahaan anak kerap terjadi, sehingga tidak jelas siapa pemilik suatu aset perusahaan yang sesungguhnya. Hal ini sangat berisiko merugikan pihak ketiga, terutama kreditur, yang menginginkan jaminan terutama jaminan kebendaan untuk keamanan piutangnya. Skripsi ini menggunakan penelitian empiris dan metode kualitatif. Hasil dari skripsi ini adalah menganalisis kasus terjadinya jaminan ganda pada perusahaan holding PT. Tripanca Group dengan anak perusahaannya, PT. Cideng Makmur Pratama, atas stok kopi yang sama dengan menggunakan jaminan fidusia.
The holding company structure which consists of a parent company and subsidiaries, from the legal perspective, is a separate legal entity to each their own. In business practice, there is a common mismatch between such principle with the reality of the company. The confusion of assets between the parent company and the subsidiary often happens. It is a very risky matter to third parties, particularly creditors, who will demand collaterals for the assurance of their credits. This thesis use empirical research and qualitative method. The result of this thesis is analyzing the case of double collateral between PT. Tripanca Group as a holding company and the subsidiary, PT. Cideng Makmur Pratama, on their raw coffee beans stock, which was given with fiduciary mortgage.