Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis pengaruh cara pengelolaan modal kerja (working capital management) terhadap daya saing perusahaan dengan menggunakan metode regresi GMM. Penelitian ini berargumen bahwa perusahaan dengan turnover modal kerja yang tinggi dan likuiditas modal kerja yang rendah berpengaruh secara signifikan dalam meningkatkan pertumbuhan penjualan perusahaan tersebut. Sampel penelitian menggunakan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia tahun 2007?2011. Hasil penelitian menunjukan secara statistik bahwa turnover modal kerja dengan proksi current asset turnover, inventory turnover, dan accounts receivable turnover berpengaruh positif secara signifikan terhadap pertumbuhan penjualan serta accounts payable turnover dan cash conversion cycle berpengaruh negatif secara signifikan terhadap pertumbuhan penjualan. Selanjutnya current ratio dan quick ratio, proksi dari likuiditas modal kerja berpengaruh negatif dengan signifikan terhadap pertumbuhan penjualan perusahaan.
This research is to analyze the effect of working capital management on the competitiveness of the company using GMM regression. The argument proposed in this research is that companies with high turnover and low liquidity of working capital increase their sales growth significantly. Samples used in this research are manufacturing companies listed in Indonesia Stock Exchange in 2007-2011. The results of the research indicate the proxy of working capital turnover; current asset turnover, inventory turnover, and accounts receivable turnover have a positive effect on the sales growth significantly. The other proxies of working capital turnover, which are accounts payable turnover and cash conversion cycle, have a negative effect on the sales growth significantly. Another finding is that current ratio and quick ratio, the proxies of working capital liquidity negatively affect sales growth significantly.