[Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis dampak perubahan tingkat risiko
likuiditas terhadap pertumbuhan asset likuid, pertumbuhan pinjaman serta
kemampuan pemberian kredit baru pada bank umum komersial di Indonesia. Data
yang digunakan pada penelitian ini didapatkan dari laporan tahunan bank dalam
kurun waktu 2004 sampai dengan 2010. Dengan menggunakan model efek tetap
(Fixed Effect Model-FEM) data panel, ditemukan bahwa bank-bank umum di
Indonesia yang memiliki banyak portofolio aset tidak likuid ketika terjadi krisis
likuiditas mengalami kesulitan dalam menggalang capital inflow. Selain itu,
karena tingginya biaya dana (cost of fund) saat krisis likuiditas, bank tidak ada
pilihan selain memotong laba usaha mereka yang kemudian berdampak pada
berkurangnya kas dan aset likuid yang mereka pegang sehingga bank tidak bisa
melakukan penimbunan likuiditas (liquidity hoarding). Selanjutnya, ditemukan
juga bahwa krisis likuiditas mendorong bank untuk meningkatkan pembentukan
pinjaman baru dengan suku bunga lebih tinggi walau bank memiliki banyak
komitmen belum ditarik. Terakhir, ditemukan bahwa dana pihak ketiga
memegang peranan penting dalam keputusan bank untuk menimbun aset likuid
dan memberikan pinjaman. Semakin banyak dana pihak ketiga yang dimiliki
bank, semakin kecil keterbatasan yang dihadapi bank saat terjadi krisis likuiditas., This study aims to analyze the effect of liquidity risk exposure on the growth of
liquid assets, loan, and credit origination for Indonesia’s commercial banks.
Furthermore, by using Fixed Effect Model for data panel from 2004 to 2010 the
result shows that Indonesia’s commercial banks with high illiquid asset
portofolios when exposed to liquidity risk will face difficulties in raising capital.
Moreover, the high cost of fund during liquidity crisis will give banks no choice
but to cut profit which will lead to the reduction of cash and liquid assets, making
it unable for banks to hoard liquidity. Findings also show that liquidity crisis
encourages banks to increase new lending with higher interest rates even when
they have high undrawn commitments. Finally, the results indicate that core
deposits played an important role in banks’ decision to hoard liquidity and
distribute loans. The more core deposits, the fewer drawbacks on banks during a
liquidity crisis.]