[Kultur sel HUVEC secara konvensional menggunakan fetalbovine serum (FBS) memiliki beberapa kelemahan dan human platelet lysate(HPL) telah menjadi alternatif pengganti FBS. Belum diketahui penggunaanplatelet yang telah melewati masa simpan. Tujuan: Mengetahui pengaruh masasimpan platelet pada HPL terhadap efektivitas pengganti FBS dalam kultur selHUVEC. Metode: Sel HUVEC yang telah dikultur dengan FBS, HPL fresh, danHPL extended diuji dengan uji MTT dan Bradford. Data dianalisis denganmenggunakan tes Kruskal Wallis dan one-way ANOVA. Hasil: Suplementasi HPLmenghasilkan viabilitas dan konsentrasi protein total yang lebih tinggidibandingkan dengan suplementasi FBS. Sel HUVEC yang dikultur dengan HPLextended memiliki viabilitas yang paling tinggi, namun konsentrasi protein totalpaling tinggi terdapat pada sel yang dikultur dengan HPL fresh. Secara statistik,perbedaan tersebut bermakna (p>0.05). Simpulan: HPL extended dapatdigunakan sebagai pengganti FBS dalam kultur sel HUVEC., HUVEC culture conventionally using fetal bovine serum (FBS) hasmany disadvantages and human platelet lysates (HPL) has been proved to be FBSalternatives. Platelet that passes its shelf-life in HUVEC culture has not beenstudied previously. Objective: To evaluate the effectiveness of platelet shelf-lifeto HPL as FBS substitute in HUVEC culture. Method: HUVEC cultured withFBS, HPL fresh, and HPL extended were tested by MTT and Bradford assay. Thedata were statistically analyzed using Kruskal Wallis and one-way ANOVA test.Result: Cultures supplemented with HPL has a higher cell viability and totalprotein of culture medium than FBS supplemented. HUVEC cultured with HPLextended has the highest cell viability. However, the highest total proteinconcentration is produced by HUVEC cultured with HPL fresh. There weresignificant differences between the result (p>0.05). Conclusion: HPL extendedcan be used as a substitute to FBS in HUVEC culture.]