ABSTRAKSkripsi ini membahas pemikiran Emha Ainun Nadjib, salah seorang tokoh yang
banyak dikenal sebagai budayawan, tentang kekuasaan dan demokrasi dalam esaiesainya.
Skripsi ini mengambil periodisasi tahun 1983—1998. Tahun 1983adalah
awal bagi Emha menerbitkan kumpulan esai-esainya, sedang 1998 adalah
merupakan tahun dimana Presiden Soeharto dilengserkan. Skripsi ini
menggunakan metode sejarah dengan melalui tahap heuristik, kritik, interpretasi
dan historiografi. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pemikiran Emha
dipengaruhi oleh kondisi rezim presiden Soeharto yang represif, namun ia tetap
mendasarkannya pada kesadaran akal sehat dan hati nurani serta rasa
kemanusiaan.
ABSTRACTThe focus of this study is Emha Ainun Nadjib’s thought, a person who well
known as a budayawan,in the issues of power and democracy ini his essays. The
period which it concern is between 1983—1998. In 1983 was the time when
Emha published his first essays and 1998 was the time when president Soeharto
overthrowned from his position. A Historical Method was using in this research,
which it has heuristic, critics, interpretation and historiography. The results of this
study shows that Emha’s thought in those issues was influenced by the
repressiveness of President Soeharto era, but he still use common sense, conscious
of conscience and the value of humanity as a basis of his action.