Jurnal ini membahas mengenai bagaimana sebuah gerakan politik dapat mendorong para pemilih muda untuk turut berpartisipasi atau mempunyai persepsi positif terhadap aktifitas politik. Dalam jurnal ini, penulis melakukan analisis terhadap gerakan turun tangan yang dibuat oleh Anies Baswedan, seorang tokoh sosial muda yang memutuskan bergabung menjadi salah satu pese rta konvensi Partai Demokrat untuk Pemilihan umum Presiden 2014. Melalui gerakan tersebut, Anies mengajak masyarakat untuk turun tangan langsung dalam mengatasi segala tantangan yang dihadapi oleh bangsa Indonesia. Gerakan ini dibuat karena ia sadar seorang pemimpin tidak bisa sendirian dalam membangun bangsanya. Di dalam jurnal ini, penulis juga menganalisis bagaimana gerakan turun tangan mempengaruhi tingkat awareness Anies. Sebagian besar, sasaran aktifitas kampanye yang dilakukan Anies Baswedan adalah para pemilih muda karena mereka memegang 30% dari total suara masyarakat yang mengikuti pemilihan umum. Oleh karena itu, didalam kampanyenya Anies turut menggandeng figur muda seperti Pandji Pragiwaksono, Pangeran Siahaan, dll.
This Journal is talking about how the political movement can trigger young voters to participating or at least have a positive thought towards political activity. In this Journal, you can find the analysis about the movement called "Turun Tangan" (loosely translated to "get involved) which was created by Anies Baswedan, one of the country’s rising social thinker that has decided to be the candidate of Democratic Party convention. Through that movement, he asks each and every indonesian to join hands overcome whatever challenges come ahead. This movement was initiatedwith the thought that there is no way that a leader can run the country without the help of others. In this Journal, you can also find how Turun Tangan movement can increase the share of awareness of Anies Baswedan. Mostly, the target of the campaign activity is young voters, because they have 30% share of voice from overall voters. To reach that goal, Anies invited some young public figures such as Pandji Pragiwaksono, Pangeran Siahaan, etc.