Dena Rachman, seorang transgender telah menjadi pembicaraan hangat masyarakat internet (netizen). Stigma tentang transgender dalam budaya Indonesia menyalahi kodrat. Berdasarkan hal tersebut, penulis tertarik mengungkap bagaimana pro dan kontra berkembang di forum netizen tentangnya. Dalam melakukan metode pengumpulan data, penulis menggunakan data sekunder yang diambil dari situs berita online dan forum yang membahas Dena Rachman. Hasilnya, sebanyak 223 opini dari total 300, menyatakan kontra. Hal ini menunjukkan bahwa suara yang kontra secara dominan jauh melebihi yang pro (22 opini). Adapun alasannya mengapa angka opini kontra jauh melebihi yang pro, dari hasil pengamatan terungkap bahwa mereka yang kontra lebih banyak memberikan justifikasi yang mengacu pada pembenaran budaya yang selama ini berkembang bahwa transgender itu merupakan penyakit yang harus dihindari, dan bahwa transgender merupakan aib masyarakat.
A transgender named Dena Rachman, has been popular during mid-2013 and became a trend topic among internet users (netizen). During that time, almost all people were talking about Dena especially the Netizen. What them talking was around pro and contra regarding to Dena’s case. That is why, I am interested in knowing more about how far media online exposes the pro and contra of Dena Rachman as transgender. In oerder to collecting data, I use secondary data taken from online news sites, and forum discussing about Dena Rachman. The result was 223 opinions out of a total of 300, stating the contra. This shows that the number of contra is larger than the number of pro (22 opinions). As for the reason of contra, many of them believe that transgender is a kind of disease that needs to be avoided, and transgender is considered a disgrace to society.