ABSTRAKPenelitian ini menguji variabel religious fundamentalism, scientific attitude dan
keenam dimensi worldview sebagai prediktor sikap terhadap kebijakan publik yang
berhubungan dengan pembaruan pemikiran Islam. Sebanyak 453 responden dengan
pendidikan minimal SMA dan beragama Islam mengisi kuesioner religious
fundamentalism (Altemeyer & Hunsberger, 2004), scientific attitude inventory II (Moore
& Foy, 1997), worldview assessment instrument (Koltko-Rivera, 2000) serta skala sikap
terhadap kebijakan publik yang terkait dengan pembaruan pemikiran Islam. Hasil
penelitian ini menunjukkan bahwa religious fundamentalism, scientific attitude, dan lima
dimensi worldview (iagency\ ‘metafisik’, ‘relasi kelompok’, ‘mutability’ dan ‘lokus
tanggung jawab’) secara signifikan mampu memprediksi sikap terhadap kebijakan publik
yang terkait dengan pembaruan pemikiran Islam sebesar 39,2 %. Tingkat pendidikan
ditemukan berkorelasi positif secara signifikan dengan sikap terhadap kebijakan publik
yang terkait dengan pembaruan pemikiran Islam. Pengembangan teoritis selanjutnya
disarankan meneliti religious fundamentalism dengan penerimaan terhadap hasil
penelitian ilmiah yang mengandung dilema moral dan dipertentangkan antara agama dan
ilmu pengetahuan (seperti teori evolusi dan cloning). Dimensi worldview ‘relasi
kelompok’ dan ‘relasi terhadap kelompok’ diduga juga dapat menjadi moderator
religious fundamentalism dan sikap terhadap kebijakan publik yang terkait dengan
pembaruan pemikiran Islam.
ABSTRACTThis research examined the capability of religious fundamentalism, scientific
attitude and six dimensions of worldview as predictor of attitude on public policies
related to the renewal of Islamic thought. Characteristic of the respondent is Moslem and
minimum have been graduated from high school. Religious fundamentalism scale
(Altemeyer & Hunsberger, 2004), scientific attitude inventory II (Moore & Foy, 1997),
worldview assessment instrument (Koltko-Rivera, 2000) and attitude on public policies
related to the renewal of Islamic thought scale was used on 453 respondents. The result
show that religious fundamentalism, scientific attitude and five dimensions of worldview
(‘agency’, ‘metaphysic’, ‘relation to group’, ‘mutability’, and ‘locus of responsibility’)
significantly 39,2 % as predictor of attitude on public policies related to renewal of
Islamic thought. Educational level is found positive significantly correlate with attitude
on public policies related to the renewal of Islamic thought Topic suggestion for the next
research: religious fundamentalism and acceptance of dilemmatic scientific result (such
as theory of evolution, cloning), ‘relation to group’ and ‘relation to authority’ as
moderator of religious fundamentalism and attitude on public policies related to the
renewal of Islamic thought.