ABSTRAKKetergantungan nikotin merupakan masalah fenomenal yang dihadapi oleh
seluruh dunia dan yang sulit untuk dipecahkan termasuk Indonesia. Oleh karena
itu, penanganan terhadap individu dengan ketergantungan nikotin menjadi hal
yang sangat penting. Ada tiga pendekatan yang dapat dilakukan untuk menangani
perokok yang ingin berhenti merokok yaitu pendekatan psikologis, medis, dan
kombinasi. Penulis memilih pendekatan kombinasi karena berbagai penelitian
membuktikan bahwa pendekatan ini memiliki tingkat keberhasilan tertinggi di
antara pendekatan lainnya. Penulis kemudian memilih kombinasi CBT dengan
Varenicline karena kombinasi ini menghasilkan tingkat keberhasilan tertinggi
dibandingkan kombinasi lainnya. Penelitian ini dilakukan untuk menguji tingkat
efektifitas CBT kombinasi Varenicline dalam menurunkan jumlah rokok, motivasi
merokok, dan ketergantungan nikotin dua orang perokok aktif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa terapi yang diberikan e fek tif dalam
menurunkan ketergantungan nikotin kedua partisipan. Jumlah ro k o k yang
dikonsumsi mengalami penurunan sebesar 90%. Selain itu, terjadi penurunan
motivasi untuk merokok sebesar 45% pada 13 aspek motivasi. Terapi ini ju g a
berhasil menurunkan tingkat ketergantungan nikotin menjadi sangat rendah.
Setelah 2 minggu, penurunan konsumsi rokok menjadi 83% dan aspek motivasi
mengalami penurunan menjadi 37%.