ABSTRAKSejak tahun 2004 PT XYZ menyediakan layanan Employée Assistance
Programs (EAP) untuk membantu para karyawannya mengatasi
permasalahan pribadi maupun permasalahan yang berhubungan dengan
pekerjaannya. Model layanan yang dipergunakan adalah model layanan
internal, yang ditangani oleh satu orang konselor yang juga menjabat salah
satu jabatan struktural di PT XYZ serta merupakan pimpinan koperasi
karyawan. Layanan tersebut terhenti pada bulan Maret 2006, karena
konselor tersebut dialihtugaskan. Pimpinan Human Capital Development
PT XYZ berkeinginan untuk mengevaluasi layanan EAP tersebut sebelum
mengaktifkannya kembali.
Berdasarkan kajian yang dilakukan terhadap pelaksanaan EAP di PT XYZ
selama ini dan juga terhadap sejumlah literatur terkait, direkomendasikan:
1. Layanan EAP tetap perlu dilaksanakan di PT XYZ.
2. Penggunaan model layanan kombinasi internal-eksternal.
3. Pengembangan program-program yang berorientasi preventif.
4. Pengembangan variasi metode layanan, termasuk pemanfaatan
fasilitas teknologi informasi di PT XYZ, khususnya HC1S dan portal
E-HR, serta mengintegrasikannya dengan knowledge management
yang diterapkan di PT XYZ.
5. Penggunaan konsultan yang memiliki keahlian dan pengalaman di
bidang layanan EAP. sebagai pendamping dalam mengembangkan
layanan EAP di PT XYZ.
Dengan mengimplementasikan rekomendasi tersebut di atas, layanan EAP
di PT XYZ diharapkan dapat menunjang strategi PT XYZ yang
mementingkan kualitas teknis dan layanan pelanggan berkelas dunia.