ABSTRAKTesis ini meneliti dan melakukan intervensi tentang safety riding pada pengendara
sepeda motor, khususnya tukang ojek. Tujuannya adalah untuk meningkatkan
pengetahuan dan pemahaman tentang keamanan di jalan serta mengembangkan
sikap bertanggung jawab terhadap keselamatan diri dan orang lain. Program
intervensi yang diberikan berisi serangkaian edukasi partisipatif selama 6 jam
pada 34 pengendara ojek di Gang Langgar Margonda, Depok. Baseline study yang dilakukan menemukan bahwa tukang ojek sering
mengabaikan keselamatan dengan tidak memakai helm saat berkendara,
mengabaikan batas kecepatan, serta melanggar rambu lalu lintas dan marka jalan.
Catatan menunjukkan bahwa dua orang tukang ojek tewas dalam kecelakaan
sepeda motor dan 50% pernah mengalami kecelakaan, juga 33% dari penumpang
mereka. Menurut Kasatlantas Depok, penyebab kecelakaan lalu lintas pada tahun
2009 adalah di seputar perilaku pengguna jalan yang tidak mengindahkan disiplin
dan keselamatan. Pada penelitian ini, strategi yang dilakukan untuk perubahan sosial dilakukan
melalui edukasi. Baseline study dilakukan melalui kajian literatur, koordinasi
dengan instansi terkait, observasi, diskusi informal, dan kuesioner. Intervensi
untuk target dilakukan melalui experiential learning dengan berbagai teknik
seperti concrete experience, ceramah, diskusi, sharing, dan pemberian reward
berupa helm berstandar SNI dan rompi bertuliskan pesan-pesan tentang safety
riding. Pengujian satistik menggunakan Paired Sample T-test menunjukkan bahwa
terdapat peningkatan antara mean sebelum program intervensi (M = 13.44, SD =
2.642) dengan mean sesudah intervensi (M = 15.59, SD = 2,709). Perbedaan ini
terbukti signifikan (d f = N-l= 33, t tabel = 2.0345 < | thitung | = 5.082,
p - 0.000 < 0.05). Ini berarti bahwa intervensi yang dilakukan secara keseluruhan
cukup efektif untuk meningkatkan pengetahuan tentang safety riding pada
pengojek Gang Langgar Margonda. Subjek juga merasa bahwa program intervensi
sangat bermanfaat dan memotivasi mereka untuk mengubah perilakunya dalam
berkendara. Demi kesinambungan program selanjutnya, disarankan agar edukasi
tentang safety riding dapat menjadi bagian dari program pihak kepolisian maupun
kalangan akademik.