ABSTRAKSampai saat ini, hasil perkembangan pengukuran psikologi dengan pendekatan
teori tes modem masih kurang banyak yang menggunakannya, terutama di lingkungan
praktisi. Hal ini dapat dilihat dengan masih banyaknya ulasan-ulasan manual tes
psikologi yang masih menggunakan pendektan teori tes klasik. Padahal telah diketahui
pendekatan teori tes klasik mengandung beberapa kelemahan yang sebenarnya dapat
diatasi dengan menerapkan pendekatan teori tes modem Item Response Theory (IRT).
Pendekatan teori tes klasik masih memiliki ketergantungan terhadap kelompok
sampel dan hasil yang diperoleh merupakan respons subyek terhadap item tes. Hasil yang
diperoleh dengan melakukan pengujian tes intelegensi TIKI-T menunjukkan bahwa
sekitar 69% - 88% item tes dari sampel gabungan mendapat kriteria ditolak. Bila
dibandingan melalui pendekatan teori tes modem, item tes dengan kriteria ditolak
menjadi lebih sedikit. Hasil ini memperlihatkan skor tes yang didapat merupakan
kemampuan subyek dan tidak lagi tergantung pada kelompok subyek.
Selain itu, berdasarkan pendekatan teori tes modem dapat diketahui pula bahwa
probabilitas subyek menjawab suatu item sangat tergantung pada karakteristik itemnya.
Dengan menggunakan IRT model 1 parameter, 2 parameter dan 3 parameter dapat
diketahui hanya ada satu kemampuan yang diukur disetiap item tesnya. Hasil yang
diperoleh menunjukkan semakin banyak parameter yang digunakan maka akan semakin
sedikit jumlah item yang ditolak. Dan bila dikaitkan dengan pendekatan teori tes klasik
ternyata item-item tersebut masih dalam satu kelompok. Dengan demikian dapat dikatakan penggunaan dan pemilihan parameter akan mempengaruhi peluang subyek
untuk menjawab item dengan benar.
Atas dasar membandingkan pendekatan teori tes klasik dan teori tes modem,
dapat disimpulkan penggunaan teori tes modem lebih banyak memiliki keunggulankeunggulannya.
Namum demikian, perlu disadari bahwa pengujian memakai test modem
ini membutuhkan pemahaman ilmu statistika yang lebih mendalam. Keadaan ini
mungkin akan menjadi kendala bagi para praktisi yang akan menggunakan pendekatan
teori modern