Badan Tenaga Nuklir Nasional (Batan) adalah insitusi litbang di bidang nuklir yang memiliki misi meningkatkan kesejahteraan masyarakat. Untuk menjalankan misi tersebut, salah satu program yang digulirkan adalah Kesehatan dan Obat-Obatan, khususnya Teknologi Kedokteran Nuklir. Pemanfaatan Teknologi Kedokteran Nuklir dapat meningkatkan kualitas kesehatan masyarakat.
Pemanfaatan Teknologi Kedokteran Nuklir merupakan rangkaian kegiatan inovatif antar unit kerja, yaitu PTKMR, PRPN, PRR, PDIN dan PKTN. Proses inovasi berkelanjutan akan menjadikannya organisasi pembelajar, yaitu organisasi yang senantiasa berubah karena terus menerus menciptakan hal baru, sehingga meningkatkan nilai kompetitif organisasi.
Permasalahan yang dihadapi adalah bagaimana meningkatkan pemanfaatan Teknologi Kedokteran Nuklir sehingga produk Batan lebih dikenal, senantiasa digunakan oleh rumah sakit dan dokter, serta didukung Depkes. Untuk mencari solusi, penelitian dipusatkan pada proses internal Batan. Hasil analisa menunjukkan bahwa rangkaian kegiatan inovatif yang diharapkan, tidak berjalan lancar, karena sikap negatif terhadap kerjasama kelompok, tidak ada rasa percaya, pengetahuan dimiliki sendiri, serta sistem dan budaya yang kurang mendukung.
Untuk membangun kerjasama antar unit kerja, digunakan prinsip-prinsip knowledge management dan teori organisasi pembelajar. Program yang direkomendasikan adalah workshop untuk membangun budaya kerjasama dan saling percaya, serta pembentukan tim kerja untuk menumbuhkan kebiasaan berbagi pengetahuan.