ABSTRAKDalam psikologi dikenal beberapa macam alat bantu diagnostik, salah satunya adalah Thematic Apperception Test atau T.A.T. yang dikembangkan oleh Murray (1943). T.A.T. merupakan metode yang dapat dipergunakan untuk mengungkapkan dorongan-dorongan, emosi, sentimen, kompleks atau konflik kepribadian yang dominan pada diri individu. T.A.T. berguna untuk melakukan studi kepribadian yang komprehensif dan dalam melakukan interpretasi pada gangguan tingkah laku, gangguan psikosomatik, neurosis dan psikosis. Pada subyek yang menderita psikosomatis penggunaan T.A.T. ini akan merefleksikan kebutuhan (need) dan tekanan (press) dari luar individu baik dari lingkungan fisik maupun individu lain yang muncul saat menghadapi situasi sosial tertentu. Peneliti berasumsi bahwa T.A.T. merupakan alat bantu yang penting untuk digunakan dalam pemeriksaan psikologis terhadap kasus-kasus psikosomatis.
Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh gambaran mengenai kebutuhan (need) dan tekanan (press) subyek yang menderita psikosomatis yang dilihat dari respon T.A.T. Selain itu juga bertujuan untuk memperkuat pandangan bahwa tes T.A.T. merupakan alat diagnostik yang dapat digunakan dalam menghadapi subyek yang mengalami psikosomatis. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode studi kasus. Sampel dalam penelitian ini adalah tiga orang remaja penderita psikosomatis.
Hasil penelitian yang diperoleh yaitu ada need (kebutuhan) dan press (tekanan) di T.A.T. yang signifikan dengan need (kebutuhan) dan press (tekanan) yang terdapat di anamnesa, tetapi T.A.T. lebih banyak mengungkapkan need (kebutuhan) dan press (tekanan) yang tidak terungkap dalam anamnesa. Hal ini menjadi bukti bahwa T.AT. dapat memproyeksikan need (kebutuhan) dan press (tekanan) yang disadari maupun tersembunyi yang bersifat laten pada penderita psikosomatis.