ABSTRAKManajemen kineija merupakan salah satu fungsi dari manajemen SDM yang
penting diperhatikan, dalam rangka pencapaian tujuan perusahaan. Hal ini disadari
pula oleh Bank XYZ, sebuah bank swasta nasional kedua di Indonesia. Yang
menjadi permasalahan dalam manajemen kineija di Bank XYZ tersebut adalah pada
proses penilaian kineija, di mana para karyawan cenderung memberikan penilaian
yang subjektif pada saat penilaian diri sendiri, dan tidak adanya diskusi keija (umpan
balik) dari hasil penilaian kineija yang diberikan dari atasan karyawan sebagai
penilai. Apabila masalah ini tidak diperbaiki maka dapat mengakibatkan konflik,
ketidakpuasan keija, turunnya motivasi karyawan dan keluarnya karyawan potensial.
Menurut Noe et al (2004), salah satu proses dari manajemen kinerja adalah
adanya umpan balik kinerja, melalui sesi diskusi kinerja, manajer memberikan
informasi pada karyawan mengenai kineija mereka, sehingga karyawan dapat
menyesuaikan perilaku mereka untuk mencapai tujuan organisasi. Dalam diskusi
kineija, atasan dan karyawan membicarakan hasil nilai kineija yang didapat oleh
karyawan.
Untuk mengatas asi masalah tersebut di atas, maka direkomendasikan
beberapa intervensi. Intervensi dilakukan pada (1) proses manajemen kineija secara
keseluruhan, mulai dari proses perencanaan dan umpan balik, (2) intervensi terhadap
karyawan melalui pemberian umpan balik dan pelaksanaan proses coaching, dan (3)
intervensi terhadap para atasan (penilai) dengan mengembangkan kompetensi yang
dibutuhkan. Selain itu, disarankan pula agar Bank XYZ melakukan pengukuran
secara berkala terhadap keefektifan manajemen kinerja yang dijalankan, baik dari sisi
finansial maupun pencapaian target perusahaan.