Penelitian ini dilatarbelakangi oleh kenyataan bahwa kecenderungan angka pemamfaatan tempat tidur pada RSD dr.Fauziah Bireuen terus meningkat setiap tahun, pada tahun 2007 BOR (bed occupancy rate) rumah sakit mencapai 84%, dan khusus untuk ruang rawat kelas III BOR mencapai 98%, sehingga diperlukan pengembangan jumlah tempat tidur kedepannya. Tujuan penelitian ini adalah ingin mendapatkan gambaran mengenai seberapa besar kebutuhan pengembangan ruang rawat inap kelas III pada RSD dr.Fauziah Bireuen, dan mendapatkan gambaran untuk perencanaan pengembangan nya. Penelitian ini merupakan penelitian operasional (operasional reseacrh) dengan pendekatan kuantitatif dan didukung oleh pendekatan kualitatif, dengan menggunakan data sekunder 4 tahun terakhir untuk melihat trend analsis, dengan melakukan analsis faktor internal dan eksternal pada RSD dr.Fauziah Bireuen.
Dalam pengembangan rumah sakit diperlukan suatu pengkajian yang mendalam sehingga menghasilkan suatu perencanaan yang sesuai dengan kebutuhan dan dapat dipertanggung jawabkan. Secara umum aspek-aspek yang dikaji meliputi: aspek hukum, aspek sosio ekonomi, aspek pasar, aspek manajemen organisasi, aspek teknis, dan aspek sumber pendanaan. RSD dr.Fauziah Bireuen adalah rumah sakit type C, merupakan satusatunya rumah sakit milik pemerintah daerah kabupaten Bireuen, yang saat ini statusnya sebagai Unit Pelaksana Teknis Daerah.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa kinerja RSD dr.Fauziah Bireuen dari tahun ketahun terus mengalami peningkatan baik untuk pelayanan rawat jalan maupun pelayanan rawat inap yang diukur dari tingginya angka kunjungan pasien dan angka pemamfaatan tempat tidur setiap tahunnya. Dari angka tersebut dapat diproyeksikan bahwa kedepan nya permintaan hari rawat di instalasi rawat inap akan terus meningkat, khususnya untuk ruang rawat kelas III. Untuk bisa menampung permintaan hari rawat pada ruang rawat kelas III tersebut maka pihak RSD dr.Fauziah Bireuen harus menambah kapasitas tempat tidur secara bertahap dan berkelanjutan, untuk perencanaan sampai dengan tahun 2012 direncanakan akan dilakukan penambahan 130 tempat tidur dengan perkiraan BOR pada akhir tahun tersebut sudah mencapai 80%. Selanjutnya di rencanakan kebutuhan SDM untuk mendukung pelayanan dari rencana pengembangan tersebut dengan menggunakan standar ketenagaan dari Depkes RI.
Dana investasi yang dibutuhkan untuk pengembangan pembangunan gedung di rancang berdasarkan petunjuk teknis dirjen yanmed Depkes RI, sedangkan untuk pedoman harga bangunan dan peralatan berdasarkan ketentuan standar harga yang ditetapkan oleh pemerintah daerah Kabupaten Bireuen, sehingga diperoleh kebutuhan dana investasi sebesar Rp. 4.349.500.000.- Sedangkan untuk kebutuhan biaya operasional dihitung atas dasar anggaran tahun 2007 yang terpakai oleh RSD dr.Fauziah Bireuen, selanjutnya diproyeksikan berdasarkan tingkat utilisasi hari rawat tiap tahunnya dengan ikut memperhitungkan pengaruh inflasi.
Analisis kelayakan diukur dari aspek ekonomis dengan menggunakan Payback Period didapatkan bahwa proyeksi net cash flow dapat menyamai investasi awal (intial invesment) pada tahun ketujuh (13 oktober 2015), proyeksi ini atas asumsi bahwa kelas III hanya diperuntukan bagi pasien askeskin, dan apabila ruangan kelas III tersebut juga diperuntukkan untuk pasien umum maka masa Payback Periodnya jatuh pada tahun keenam (2 juni 2014). Keadaan ini menunjukkan bahwa masa Payback Period lebih cepat dibandingkan dengan umur efektif investasi, sehingga dapat diambil kesimpulan bahwa investasi layak untuk direalisasikan.
Selain dari aspek ekonomis kelayakan juga dapat dikaji dari aspek sosio politik, dimana pengembangan pelayanan ruang rawat kelas III yang pangsa pasarnya adalah penduduk miskin, merupakan tanggung jawab pemerintah, ini sesuai dengan amanat dari UUD negara yang menyatakan 'setiap penduduk berhak atas pelayanan kesehatan' selanjutnya dinyatakan pula bahwa 'Negara bertanggung jawab atas penyediaan fasilitas kesehatan dan fasilitas umum yang layak'.
Diharapkan dari hasil penelitian ini dapat menjadi pedoman bagi pemerintah daerah Kabupaten Bireuen untuk segera mewujudkan rencana pengembangan ruang rawat kelas III pada RSD dr.Fauziah Bireuen, sehingga mamfaatnya berupa pelayanan yang layak bagi pasien miskin dapat segera terwujud.
Background of this study actually based on a number of bed utilization in Regional hospital tended to increase continually for every year, in 2007 hospital BOR (bed occupancy rate) got up to 84% and especially for third class caring room it?s BOR was 98%, therefore it need to develop amount of bed for the future. This study aimed to get description about how much the need of development of third class caring room in Dr. Fauziah Bireuen Regional hospital, and to plan it's development planning. This study is an operational research using quantitative approach supported by qualitative approach, secondary data for the last four years in observing analysis trend, and make an analyzing of internal and external factor in Regional Hospital of Dr. Fauziah Bireuen. Hospital development required an in-dept analysis in order to reach an appropriate planning relevant to it's need and amenable. Analyzing aspects generally included: legal, socioeconomic, market, organization management, technical, and foundation source aspect. Regional Hospital of Dr. Fauziah Bireuen is type C hospital, and the only one hospital of regional government of Bireuen sub-province, it?s status is Regional Technical Carrying Unit at this moment. Result of this study showed performance of Dr. Fauziah Bireuen Regional Hospital had increased well year by year either in-patient or outpatient treatment measured from number of visited patient and bed utilization for every year. From these cases it could be projected that demand of caring day in in-patient installation will continue increasing, particularly caring room of third class. In order to supply for demand of it then Regional Hospital of Dr. Fauziah Bireuen side gradually and continually had to enhance amount of bed capacity, it had been planned to enhance 130 beds with BOR estimation at the end of year will have reached 80% for 2012. Planning for the need of Human Resources supporting this planning had to relevant to standardization of labor of Health Department of Republic of Indonesia. Investment fund for construction building was considered based on technical instruction of directorate general of Yanmed of Health Department of Republic of Indonesia, and for equipment and building material cost based on provision of standard cost provided by regional government of Bireuen sub-province, overall investment fund was Rp. 4..349.500.000,-. Operational cost calculated based upon budgeting on 2007 which had been spent by Dr. Fauziah Bireuen Regional Hospital, then it was projected based on utilization rate of caring day for each year and also estimated inflation effect. Feasibility analyzing measured from economic aspect using Payback Period it derived that net cash flow projection would compare to initial investment on the seventh year (October 13, 2015), this projection based on assumption that third class was only for askeskin patient, and if it was permitted for general patient, Payback Period would occur on the sixth year (June 2, 2014). This condition showed Payback Period was faster than effective age of investment, the conclusion was that investment appropriate to be realized. Besides an economic aspect, feasibility also could be studied from socio politic aspect due to market segment of caring room of third class is for poor resident, constituting the government responsibility, it related to mandate of country constitution which stated 'everyone has a right for health service' and also 'Country responsible in providing appropriate health and public facility'. Study result was expected could be a guidance for regional government of Bireuen Sub-province to implement development planning of caring room of third class in Regional Hospital of Dr. Fauziah Bireuen, in order that it?s function in giving an appropriate treatment for poor patient would be realized immediately.