Rumah sakit merupakan organisasi yang padat modal, padat karya dan padat sumber daya. Bagi rumah sakit yang tidak mempersiapkan diri dengan sarana dan prasarana serta sumber daya manusia yang mempunyai pendidikan dan ketrampilan yang optimal akan berpotensi menimbulkan kekecewaan bagi pasien dan keluarganya, dapat juga mengalami tuntutan hukum dan akan mengalami kerugiankerugian finansial lainnya terutama jika bekerja tanpa berpedoman pada standar operasional prosedur yang ditetapkan.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui kesiapan Rumah Sakit Umum Daerah Nagan Raya dalam menerapkan sistem penanggulangan gawat darurat terpadu, Serta mengetahui keadaan sarana dan prasarana di unit gawat darurat, sumber daya manusia, standar dan kebijakan. Metode penelitian yang digunakan adalah kualitatif dengan melakukan wawancara mendalam, telaah dokumen dan observasi. Analisis data dilakukan dengan melakukan komparasi dengan standar Departemen Kesehatan nomor 106 tahun 2004, berkaitan dengan sistem penanggulangan gawat darurat terpadu.
Hasil penelitian menunjukkan Rumah Sakit Umum Daerah Nagan Raya belum siap dengan sistem penanggulangan gawat darurat terpadu, dibuktikan dengan ruangan, peralatan medis, ambulan yang tidak sesuai standar serta masih banyak tenaga pelaksana di unit gawat darurat yang belum mengikuti pelatihan PPGD. Setelah dilakukan analisis kesenjangan maka yang menjadi alasan ketidaksiapan adalah lebih kurang sosialisasi sistem penanggulangan gawat darurat terpadu masih rendah, serta terkendala pada anggaran.
Dari hasil penelitian disarankan untuk manajemen rumah sakit lebih memperhatikan unit gawat darurat dalam memenuhi standar yang telah ditetapkan oleh Departemen Kesehatan dalam hal fasilitas dan peralatan medis, meningkatkan pengetahuan tenaga kesehatan dengan memberikan pelatihan-pelatihan tentang gawat darurat seperti PPGD, BLS dan pelatihan gawat darurat lainnya.
Untuk itu diharapkan kepada pihak manajemen di Rumah Sakit Umum Daerah Nagan Raya serta kepala Unit Gawat Darurat untuk melakukan sosialisasi Sistem penanggulangan gawat darurat terpadu kepada seluruh tenaga yang bertugas di unit gawat darurat serta meningkatkan komitmen tenaga di UGD dalam memberikan pelayanan yang bermutu terhadap pasien.
Hospital is capital intense organization,a lots of activities, and resources. For hospital that unprepared self with structure, infrastructure and human resource that have education and optimal skill will generate disappointment for patient and its family and also cause of prosecution and financial losses other especially if work without at standard of procedure operational specified. This Research intent to know the readiness of General Hospital Nagan Raya to applying the Integrated System of Emergency Services in Intensive Care Unit and know structure and infrastructure?s situation in intensive care unit, human resource, standard and policy. Research Method is using qualitative by undertaking deep interview, document study and observation. Data Analysis is conducted by undertaking comparison with standard from Department of Public Health no.106, 2004, relate to system of integrated service emergency serious condition. The Research Result shows General Hospital Nagan Raya not ready yet with the Integrated System of Emergency Services in Intensive Care Unit, proved by the room, medical equipments, inappropriate ambulance standard and many executors in intensive care unit that has not followed training PPGD yet. After conducted difference analysis the reason of unready ness is the system socialization of system integrated emergency serious condition has been low and stuck in budget. From research result suggested for hospital management more concerned about intensive care unit in fulfilling standard that was issued by Department of Public Health in the case of facility and medical equipments, improve knowledge of health worker by give trainings about emergency serious condition like PPGD, BLS and other training of emergency serious condition. Expectation to the chief of management in General hospital Nagan Raya and Intensive care unit head to conduct socialization the Integrated System of Emergency Services in Intensive Care Unit to the whole commissioned worker in intensive care unit and improve worker's commitment in UGD in giving certifiable service against the patient.