UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Faktor faktor yang berhubungan dengan kelengkapan imunisasi dasar di Jakarta Timur = Factors which correlate with basic immunization at East Jakarta

Muhammad Aris Furqon; Pakasi, Trevino Aristarkus, supervisor; Beti Ernawati Dewi, examiner (Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014)

 Abstrak

Salah satu cara untuk mencapai poin keempat Millenium Development Goals (MDGs) adalah dengan imunisasi dasar.1 Program Imunisasi dasar di Indonesia terdiri dari lima jenis imunisasi yaitu BCG, polio, DPT, hepatitis B, dan campak. Jakarta Timur dipilih sebagai tempat Penelitian karena pada tahun 2007 dilaporkan banyak terjadi serangan pertusis dan campak2 yang seharusnya bisa dicegah dengan imunisasi dasar. Data yang diambil pada 1 Maret 2011 sampai 1 Juli 2011 menunjukkan bahwa dari 2397 responden yang berhasil diwawancarai terdapat 372 responden yang memiliki anak usia sembilan bulan sampai lima tahun. Dari 372 responden yang memiliki anak balita tersebut hanya ada 50 (13,4%) responden yang imunisasinya lengkap. Imunisasi yang paling sering diberikan dengan tidak lengkap adalah hepatitis B yaitu 259 (69,6%) responden yang memberikannya secara tidak lengkap. Sedangkan yang paling sering diberikan secara lengkap adalah BCG dengan 354 (95,2%) responden yang memberikannya dengan lengkap. Dari uji statistik chi-square, tidak terbukti adanya hubungan yang bermakna antara pendidikan formal ibu (p=0,270), kepala keluarga (p=0,344), dan kepemilikan KMS (p=0,087) terhadap kelengkapan imunisasi anaknya.

A way to achieve fourth Millenium Development Goals (MDGs) is basic immunization.1 National immunization program in Indonesia consist of five immunization such as BCG, DPT, polio, hepatitis B, and measles. East Jakarta was chosen to become my research field because of the data from Jakarta Health Profile from 2007 show some diseases which could be avoided if the basic immunization is complete, such as pertusis and measles,2 became prevalent there. Data were taken between March 1st to July 1st 20011 at East Jakarta show that there were 372 respondent among 2397 respondent which had child between nine month to five year old child. From 372 respondent which had under five child only 50 (13,4%) under five child which the immunization status wasf full. The most frequent missed immunization was haptitis B which is 259 (69,6%) child. The most frequent immunization which was given appropriately is BCG with 354 (95,2%) child. With chi-squared,there are no significant relation between mother education (p=0,270), head of family education (p=0,344), and health card owning status (p=0,087) with basic immunization coverage.

 File Digital: 1

Shelf
 S-muhammad_aris_furqon.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Skripsi Membership
No. Panggil : S-Pdf
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Subjek :
Penerbitan : Jakarta: Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, 2014
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan : LibUI ind rda
Tipe Konten : text
Tipe Media : computer
Tipe Carrier : online resources (rda carrier)
Deskripsi Fisik : xi, 35 pages : illustration ; 30 cm + appendix
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S-Pdf 14-18-420027452 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20385551
Cover