Angka penemuan kasus tuberculosis paru tahun 2012 di Kelurahan Kotabaru masih sangat rendah yaitu 45,2% sehingga resiko penularan masih tinggi. Lingkungan fisik rumah merupakan salah satu faktor resikonya. Tujuan penelitian ini untuk mengetahui gambaran penyebaran penyakit. Rancangan penelitian menggunakan Geographical epidemiologi dengan analisa spasial. Sampelnya adalah total populasi penderita tuberculosis paru BTA positif sebanyak 62 orang. Hasil penelitian menggambarkan penyebaran penderita berdasarkan semua faktor lingkungan fisik rumah di wilayah RW dengan kriteria keparahan dari terberat hingga terendah adalah RW 22, 12, 11, 10, 1, 8, 15, 4, 6, 13, 5, dan 17. RW 22, 12, 11, 10, 1, 8, dan 15 merupakan wilayah perkampungan sementara RW 4, 6, 13, 5 dan 17 adalah wilayah perumahan.
Case detection rate of pulmonary tuberculosis at 2012 in Kotabaru stil low 45,2%, makes risk ot transmission is high. Physical environment in house is one of the risk factors. The aim of this study is to know description of dispersal patterns of the case. This research method is Geographical epidemiologi with spatial analysis. Sample is all population of case that 62 people. The results of the study illustrated the spread of the patient based on all factors in the physical environment in the neighborhoods area. Neighborhoods criteria from the heaviest to the lowest severity is 22, 12, 11, 10, 1, 8, 15, 4, 6, 13, 5, and 17. The neighborhoods of 22 , 12, 11, 10, 1, 8, and 15 are the area of the township the neighborhoods of 4, 6, 13, 5 and 17 are residential areas.