ABSTRAKLingkar pinggang merupakan sebuah alat ukur obesitas sentral yang berpengaruh
pada kejadian sindrom metabolik. Penelitian ini dilakukan untuk memperoleh
faktor dominan yang mempengaruhi nilai lingkar pinggang pada petugas satpam
laki-laki Universitas Indonesia. Penelitian ini menggunakan desain studi crosssectional
dengan pendekatan kuantitatif. Variabel independen yang dinilai
berhubungan signifikan dengan nilai lingkar pinggang berdasarkan penelitian ini
antara lain adalah umur, indikator lemak tubuh (indeks massa tubuh, persen lemak
tubuh, dan level lemak viseral), aktivitas fisik, serta kebiasaan merokok. Hasil
penelitian ini menunjukkan level lemak viseral sebagai faktor dominan terhadap
nilai lingkar pinggang dengan rata-rata nilai lingkar pinggang responden sebesar
79,3 cm.
ABSTRACTWaist cicumference is an indicator of central obesity which leads to metabolic
syndrome. This study was conducted to find the dominant factor of waist
circumference of male security guard of University of Indonesia in 2014. This
study uses cross-sectional design with quantitive method. The independent
variables that corelate significantly with the waist circumference are age, indicator
of body fat (body mass index, body fat percentage, visceral fat level), physical
activity, and smoking habit. The result of this study showed that visceral fat level
was the dominant factor of waist circumference with the average waist
circumference of the subject are 79,3 cm.