ABSTRAKDepresi seringkali tidak terdeteksi, salah satunya diakibatkan karena kehilangan
pasangan yang dapat menurunkan kualitas hidup lansia. Tujuan penelitian yaitu
mengidentifikasi hubungan kehilangan pasangan hidup dengan tingkat depresi lansia
di Kelurahan Depok. Metode penelitian menggunakan deskriptif koleratif dengan
pendekatan cross sectional. Sampel penelitian berjumlah 80, dipilih menggunakan
teknik stratified random sampling. Instrumen penelitian yaitu Geriatric Depression
Scale (GDS) untuk mengukur tingkat depresi lansia. Hasil uji mann whitney
menyatakan terdapat hubungan bermakna antara kehilangan pasangan hidup dengan
tingkat depresi lansia ρ = 0,007 (< α = 0,05). Peneliti merekomendasikan perawat
komunitas melakukan kunjungan keluarga untuk mencegah depresi dan melibatkan
kader untuk membuat kegiatan kelompok pada lansia yang kehilangan pasangan.
ABSTRACTDepression is often not detected, one of them caused by loss of spouse that can
degrade the elderly quality of life. The aim of this research is to identify the
correlation between loss of a spouse and level of depression in elderly in Depok. The
descriptive-correlative method was used with cross sectional approach. The samples
were 80 (stratified random sampling). The research instrument used Geriatric
Depression Scale (GDS) to measure the level of depression. The results of Mann
Whitney Test shows there is a significant relationship between the loss of spouse with
level of depression in elderly p = 0,007 (< α = 0,05). Researcher recommend
community nurse visits the family to prevent depression and engage cadres to make
events in elderly group who lost spouse.