ABSTRAKSkripsi ini membahas tentang Bioremediasi sebagai salah satu kegiatan dalam
Industri Minyak dan Gas Bumi yang masuk ke dalam biaya operasi yang
dikembalikan oleh negara yang telah diperjanjikan di dalam Kontrak Bagi Hasil.
Munculnya kasus terhadap kegiatan Bioremediasi yang diduga telah merugikan
negara telah memberikan dampak negatif di Industri minyak dan gas bumi di
Indonesia. Penelitian ini menggunakan metode yuridis normatif yang bersifat
deskriptif eksplanatoris. Hasil dari penelitian ini adalah bahwa kegiatan
bioremediasi masuk ke dalam biaya operasi yang dapat dikembalikan oleh negara.
Dengan demikian kasus Bioremediasi yang diduga telah merugikan negara adalah
tidak benar apabila benar-benar dijalankan sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
ABSTRACTThis thesis discusses bioremediation as one of the activities in the Oil and Gas
Industry that goes into operating costs refunded by the state which has been
agreed in the Production Sharing Contract. The emergence of cases against
suspected bioremediation activities have cost the country have a negative impact
on the oil and gas industry in Indonesia. This study uses descriptive normative
explanatory. Results from this study is that the bioremediation activity into the
operating costs can be refunded by the state. Thus Bioremediation suspected cases
have cost the country is not really true if executed in accordance with applicable
regulations.