Prevalence rate kusta di Kecamatan Talango tergolong tinggi (10,99 per 10000 penduduk tahun 2012). Penelitian ini bertujuan untuk menganalisis hubungan antara kepadatan hunian dengan kejadian kusta di Puskesmas Kecamatan Talango 2014. Desain penelitian yang digunakan adalah kasus kontrol. Hasil penelitian menunjukkan bahwa ada hubungan antara kepadatan hunian dengan kejadian penyakit kusta (p=0,000, OR=7,87). Variebel lain yang bermakna secara statistik adalah riwayat kontak serumah, lantai rumah, ventilasi. Sedangkan variabel pendidikan, pekerjaan, penghasilan, sarana air bersih, personal hygiene, dan dinding rumah tidak memiliki hubungan yang signifikan terhadap kejadian kusta. Setelah dianalisis lebih lanjut, ada hubungan kepadatan hunian dengan kejadian kusta setelah dikontrol konfounding (pendidikan, lantai rumah, dinding rumah, ventilasi) di Kecamatan Talango 2014.
Prevalence rate of leprosy in the Talango Subdistrict is high (10.99 per 10,000 population in 2012). This study aimed to analyze the relation between residential density and leprosy occurrence in Talango Subdistrict 2014. Study design used is case control. The results showed that there is a relationship between dwelling density and the occurrence of leprosy (p Value =0.000, OR=7.87). Another variebel that statistically significant is the history of household contact, the floor of house, and ventilation. While the variable of education, occupation, social economy, clean water resource, personal hygiene, and the walls of the house do not have a significant relationship to the occurrence of leprosy. Upon further analysis, there is relation of dwelling density with the occurence of leprosy after controlled by confounder factors (namely: education, floor of house, wall of house, and ventilation) in District Talango 2014.