ABSTRAK:Skripsi ini membahas poster propaganda Nazi dengan pendekatan semiotik. Analisis semiotik mencakup analisis pada tanda verbal, nonverbal dan paralinguistik. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk memaparkan bagaimana tanda-tanda verbal, nonverbal, dan paralinguistik dimunculkan dalam desain poster serta pesan apa yang ingin disampaikan Hitler melalui poster. Poster yang dianalisis adalah poster yang mewakili kambing hitam dalam propaganda Nazi, yaitu Perjanjian Versailles, kaum Komunis, dan Yahudi. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa tanda verbal dalam poster berupa teks slogan. Tanda nonverbal dalam poster terdiri atas gambar, ekspresi fasial, gestur, dan warna. Tanda paralinguistik yang lebih banyak digunakan adalah tanda seru. Terdapat tiga pesan utama yang ingin disampaikan oleh Hitler kepada masyarakat Jerman. Hitler sebagai sosok ideal pemimpin, komunis atau Bolshevisme adalah sebuah kejahatan, dan Yahudi adalah kaum yang licik, pengecut, pengkhianat serta bersalah dalam Perang Dunia II.
ABSTRACT:The focus of this thesis is semiotic analysis of Nazi propaganda poster includes an analysis of the verbal signs, nonverbal signs, and paralinguistic signs. The purpose of this research is to describe how verbal, nonverbal and paralinguistic signs appear in poster as well as what messages that Hitler wants to deliver through posters. The corpusses that used in this research are seven propaganda posters, which representing three scapegoat in Hitler’s propaganda. The scapegoats are treaty of Versailles, Communist or Marxist, and Jews. From the results of thesis, it could be concluded that verbal sign in all posters are slogans. Nonverbal sign consist of picture, facial expression, gesture, and color. Exclamation point as paralinguistic sign is used mostly in posters. There are three main messages that Hitler wants to deliver to the German people. Hitler is the ideal figure of a leader, Communist or Bolshevism is an evil, and Jews are cunning, traitor, coward, petty and also guilty for World War II.