[
ABSTRAKPada penelitian ini, dilakukan sebuah evaluasi dari jaringan serat optik di sebuah institusi perguruan tinggi yang berlokasi di Depok dan metode peningkatannya.
Jaringan serat optik tersebut merupakan sebuah jaringan serat optik yang secara keseluruhan terletak di bawah tanah yang dirancang berdasarkan topologi star
yang berpusat pada gedung Pusat Ilmu Komputer dari institusi tersebut. Jaringan serat optik ini termasuk kedalam tipe active optical network (AON) yang mengandalkan peralatan elektronik aktif untuk melakukan operasi switching yang dilakukan di layer 3 dari model OSI Layer. Jaringan serat optik ini terdiri dari
gabungan antara single-mode fiber dan multi-mode fiber yang digunakan secara berkesinambungan dengan menggunakan cahaya dengan panjang gelombang 850
nm untuk multi-mode dan 1350 nm untuk single-mode. Kapasitas total dari
jaringan serat optik ini untuk saat ini adalah 2.6 Gbps dengan 1.6 Gbps untuk penggunaan internet internasional dan 1 Gbps untuk penggunaan internet
domestik. Kapasitas internet internasional tersebut dibagi lagi menjadi dua, 0.8 Gbps diarahkan menuju Telkom dan 0.8 Gbps sisanya menuju Indosat. Jaringan
tersebut juga tersambung dengan area kampus Salemba yang letaknya terpisah melalui Metro Ethernet Indosat dengan kecepatan 270 mbps. Pada penelitian ini,
dikemukakan sebuah ide bahwa sambungan tersebut dapat dikembangkan lagi menuju institusi perguruan tinggi lainnya untuk meningkatkan kesinambungan
antara perguruan-perguruan tinggi di Indonesia.
ABSTRACT, This paper presents an evaluation of a fiber optic network of a higher educationinstitution that is located in Depok and its improvement methods. The fiber opticnetwork in question is a wholly underground network with designs based on thestar topology centered in said institution’s Center for Computer Science. The fiberoptic network is an active optical network (AON) which relies on a set ofelectrically powered switches to perform switching or routing operations which isconducted in the layer 3 of the OSI Layer model. The fiber optic network utilizesa combination of both single-mode fiber and multi-mode fiber concurrently withthe 850 nm wavelength reserved for the multi-mode fiber and 1350 nmwavelength for the single-mode fiber. The current total capacity of the network is2.6 Gbps with 1.6 Gbps allocated for international connections and the remaining1 Gbps for domestic internet connections. The 1.6 Gbps bandwidth forinternational connection is further divided into two halves, 0.8 Gbps is routedthrough Telkom and the other half is routed through Indosat. This network is alsoconnected to an off-site campus located at Salemba through Indosat’s MetroEthernet network with a data rate of 270 mbps. This paper presents the idea ofexpanding this connection to include other higher education institution to increasethe degree of connectivity between educational institutions in Indonesia.]