[
ABSTRAKTuberkulosis (TB) merupakan masalah kesehatan yang umum di dunia, bahkan tergolong mematikan. Pengobatan TB menggunakan obat anti Tuberkulosis (OAT) berupa isoniazid, rifampisin, pirazinamid, dan etambutol. Penggunaan OAT dapat menimbulkan Reaksi Obat yang Tidak Dikehendaki (ROTD) sehingga perlu mendapatkan perhatian khusus. Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi ROTD yang dialami pasien pengguna OAT beserta faktor-faktor yang mempengaruhinya pada pasien TB paru rawat jalan di RSUD Kota Depok periode Desember 2013 ? April 2014. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif dengan pengambilan data secara prospektif menggunakan data kuesioner hasil wawancara dengan pasien dan data resep pasien. Sampel adalah pasien yang mendapatkan OAT dengan lama penggunaan ≤ 3 bulan. Jumlah sampel yang didapat selama penelitian sebanyak 33 orang. Penderita baru TB paru di RSUD Kota Depok sebagian besar adalah wanita (58%), berada pada usia produktif 15-54 tahun (76%), serta merupakan keturunan Jawa, Sunda, dan Betawi. Pasien yang mengalami ROTD sebesar 85%, 65% di antaranya mengalami lebih dari 1 ROTD. ROTD yang dialami yaitu gatal, mual, muntah, pusing, dan kesemutan. Pasien dengan jenis kelamin wanita, berusia lansia (> 54 tahun), memiliki riwayat penyakit lain, dan menggunakan obat non Kombipak/FDC, memiliki persentase lebih besar untuk mengalami ROTD. Sebanyak 71% pasien yang menggunakan OAT merasakan timbulnya ROTD beberapa jam atau pada hari yang sama setelah minum OAT. Usia, jenis kelamin, riwayat penyakit lain, asal suku pasien, dan jenis obat merupakan faktor yang mempengaruhi terjadinya ROTD.
ABSTRACT, The Tuberculosis (TB) is a popular enough problem of health in the world, in many cases and even can cause the death. The Tuberculosis medication using the anti-Tuberculosis drugs, such as isoniazid, rifampicin, pyrazinamide, and ethambutol. The use of anti-Tuberculosis drugs can cause The Adverse Drug Reactions (ADR) that need to get a special attention. The aims of this research were to evaluate ADR that could happen on the TB pulmonary outpatients who are using the anti-Tuberculosis drugs and the factors which affect it on the patients at RSUD Kota Depok in December 2013 – April 2014 period. The research method that was used is descriptive with the prospective datas collecting method use data questionnaires from interviewed the patients and patient’s data recipes. The sample is the patients who used the anti-Tuberculosis drugs for ≤ 3 months. The samples were gotten during the research are 33 peoples. New patients of TB pulmonary in RSUD Kota Depok are mostly women (58%), in productive ages 15-54 years old (76%), and also from javanese, sundanese, and betawi tribe. The prevalence of patients that feel the ADR is 85%, which 65% patients feel more than 1 ADR. The ADR which was felt is itchy, queasy, vomit, dizzy, and numb. There are 71% patients who consume anti-tuberculosis drugs feel the ADR several hours or in the same day after they have consumed the drugs. The ages, gender, history of other disease, patient’s tribe, and kinds of drugs are the factors that affect the incidence of ADR]