[Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui hubungan antara empati dengan emosi
malu dan emosi bersalah pada remaja. Partisipan dalam penelitian ini adalah 494
siswa Sekolah Menengah Atas di daerah Jakarta. Penelitian kuantitatif ini
menggunakan Interpersonal Reactivity Index (Davis, 1983) untuk mengukur empati
dan Test of Self-Conscious Affect 3 (Tangney, Dearing, Wagner, dan Gramzow, 2000)
untuk mengukur emosi malu dan emosi bersalah. Kedua alat ukur ini direvisi kembali
untuk disesuaikan dengan konteks remaja. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya
korelasi yang positif signifikan antara empati dengan emosi malu dan emosi bersalah
pada remaja. Hasil penelitian juga menunjukkan bahwa remaja lebih cenderung
merasakan emosi bersalah dibandingkan dengan emosi malu saat gagal memenuhi
standar sosial., This study aimed to determine the correlation of empathy with shame emotion and
guilt emotion among adolescent. The participants of this study are 494 students in
senior high school in Jakarta. This quantitative study used Interpersonal Reactivity
Index (Davis, 1983) to measure empathy and Test of Self-Conscious Affect 3
(Tangney, Dearing, Wagner, and Gramzow, 2000) to measure shame emotion and
guilt emotion. Both of these measuring instruments had been revised to adjust the
adolescent context. The results of this study showed the existence of positive and
significant correlation between empathy with shame emotion and guilt emotion
among adolescent. The results also showed that adolescent are more likely to feel
guilt emotion rather than shame emotion when failing to meet social standards.]