Skripsi ini membahas tentang tingkat pemertahanan Bahasa Jawa Dialek Tegal (BJDT) bagi pedagang Warung Tegal (Warteg) di Jakarta Selatan. Penelitian ini menggunakan teknik wawancara berstruktur dengan analisis kuantitatif dan kualitatif.
Hasil penelitian menyatakan bahwa tingkat pemertahanan BJDT responden cukup tinggi, yaitu sebesar 78,03% dalam situasi tanpa orang ketiga dan 68,94% dalam situasi hadir orang ketiga. Hal itu karena banyaknya orang Tegal yang tinggal di Jakarta dan tingginya loyalitas bahasa orang-orang Tegal. Namun, ditemukan indikasi bahwa responden mulai meninggalkan BJDT saat berbicara dengan anaknya.
This thesis discussed about degree of Tegal Javanese Dialect (TJD) maintenance of warteg owner in South Jakarta. The research used a structured interview technique with quantitative and qualitative analysis.
The study result that respondents have high degree of TJD maintenance, amounting to 78,03% when without-third-person situation and 68,94% when with-third-person situation. That?s because many people who live in Jakarta come from Tegal and having high loyality of TJD. However, there were indications that the respondent began to leave TJD when talking to her son.