[Munculnya teknologi ultrasonik baru seperti phased array, mulai menggeser fungsi ultrasonik konvensional dalam mendeteksi cacat material. Penelitian ini fokus untuk memaksimalkan fungsi pengukuran cacat las ultrasonik konvensional seperti nilai panjang, lebar, tinggi, kedalaman, dan posisi cacat. Data diilustrasikan dalam tampilan C-scan dan B-scan. Data ultrasonik konvensional dibandingkan dengan hasil ultrasonik phased array. Tujuannya untuk memperoleh kelebihan dan kekurangan keduanya. Metode pengukuran ultrasonik konvensional menggunakan metode beam boundary dan maximum amplitude, sedangkanphased array menggunakan metode sectorial scanning.Pengujian dilakukanpada plat ukuran 200x100 mm, tebal 13 mm, lebar lasan 26 mm danpipa panjang 203 mm, diameter luar 114 mm, lebar lasan 15 mm. Kedua hasil menyimpulkan bahwa ultrasonik konvensional lebih baik dalam hal akurasi pengukuran panjang dan kedalaman cacat, sedangkan phasedarray memiliki keunggulan pada penggambaran dan perekaman data., Newtechnologyultrasonic such asphasedarray, began to change thefunction ofa conventionalultrasonicto detect defectsinthe material. This researchfocused on maximizingthe function ofa conventionalultrasonictomeasurewelding defect such us length,width, height, depth, andthe position of defects. The datawere illustrated in C-scan and B-scan image. The data of conventionalultrasonic were comparedwith phasedarraysresults. The purpose was toobtain theadvantages and disadvantagesof both.Methods applied inconventionalultrasonictesting werebeam boundaryandmaximumamplitude,whereas the method in phasedarraywassectorialscanning. The testing was conducted by using a samplein plat and pipe. The dimension of the plat was200×100 mm, thickness 13 mm, andcap width weld of 26 mm. The length of pipe was203 mm, outside diameter of 114 mm andcap width weld of 15 mm. The results showed that ultrasonic conventional is better intermsof lengthanddepthmeasurement, meanwhilephasedarrayhasthe advantageson the imaging and recording the data.]