Pasar adalah tempat orang berjual beli barang dan jasa. Di pasar terjadi interaksi antara institusi, produsen, konsumen dan distributor barang dan jasa (Ehrenberg dan Smith, 2003). Pasar bervariasi dalam ukuran, jangkauan, skala geografis dan jenis barang dan jasa yang diperjualbelikan. Pasar bisa digolongkan menjadi dua yaitu pasar tradisional dan pasar modern. Dari aktivitas jual beli di pasar tersebut dihasilkan limbah baik limbah padat maupun limbah cair. Di Indonesia, sampah dari pasar merupakan sumber sampah domestik terbesar ke dua setelah sampah rumah tangga (Aye, 2006).
Penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif analisa timbulan dan komposisi limbah padat di Pasar Pondok Bambu dan Pasar Segar Cinere sebagai upaya menentukan alternatif sistem teknik operasional di pasar tersebut. Metode yang digunakan untuk memperoleh data dalam penelitian ini adalah modifikasi dari SNI 19-3964-1994 tentang Metode Pengambilan dan Pengukuran Contoh Timbulan dan Komposisi Sampah Perkotaan.
Hasil penelitian menunjukan rata-rata volume timbulan limbah padat di Pasar Pondok Bambu dan Pasar Segar Cinere berturut-turut sebesar 2,74 m3/hari dan 0,759 m3/hari atau 658,81 kg/hari dan 171,53 kg/hari. Komposisi utama limbah padat Pasar Pondok Bambu adalah 65,56% sampah kebun dan sayuran, 13,04% limbah pemotongan hewan, 7,34% plastic dan 7,28% sisa makanan. Sementara itu, komposisi utama limbah padat Pasar Segar Cinere adalah 58,77% sampah kebun dan sayuran, 20,58% sisa makanan, 9,60% plastic, dan 3,76% kertas.
Rekomendasi pengelolaan limbah padat meliputi pewadahan, pemindahan, pengolahan, dan pengangkutan. Pengolahan limbah padat yang akan dilakukan berupa pengomposan dan pembuatan bank sampah. Sistem pengelolaan alternatif ini diharapkan dapat mengurangi timbulan limbah padata di Pasar Pondok Bambu dan Pasar Segar Cinere berturut-turut sebesar 418,82 kg/hari dan 134,55 kg/hari. Selain itu, sistem pengelolaan alternatif ini memiliki keuntungan lain yaitu menurunkan potensi emisi gas rumah kaca sebesar 13 metric ton/tahun di Pasar Pondok Bambu dan 20 metric ton/tahun.
The marketplace is a place for buying and selling goods and services. In the market, there are interaction between institutions, producers, consumers and distributors of goods and services (Ehrenberg and Smith, 2003). These Markets vary in size, range, geographic scale and types of goods and services that are provided in which can be classified into traditional markets and modern markets. Trading activity in the market would result in either solid waste or liquid waste. In Indonesia, solid waste from marketplace is the second largest source of domestic waste after household waste (Aye, 2006).
This research is a quantitative analysis of solid waste generation and composition in Pondok Bambu Market and Cinere Fresh Market as a design consideration for alternative solid waste management in the market. The method used to obtain the data in this study is a modification of SNI 19-3964-1994.
From the study, the average volume of solid waste generation at Pondok Bambu Market and Fresh Market Cinere are 2.74 m3/day and 0.759 m3/day respectively or 658.81 kg / day and 171.53 kg / day respectively. The main composition of the solid waste in Pondok Bambu Market are 65.56% vegetables and garden waste, 13.04% cut meat waste, 7.34% plastic and 7.28% food scraps. Meanwhile, the main composition of solid waste in Cinere Fresh Market are 65.56% vegetables and garden waste, 20.58% food scraps, 9.6% plastic, and 3.76% paper.
Recommendations for solid waste management include containment, transfering, processing and transportation. Solid waste processing will be done in the form of composting and bank sampah. An alternative management system, if applied, is expected to reduce the generation of solid waste in Pondok Bambu Market and Fresh Market Cinere by 418.82 kg/day and 134.55 kg/day respectively. In addition, this alternative management system has other advantage, to reduce the potential greenhouse gas emissions by 13 metric tons / year in Pondok Bambu Market and 20 metric tons / year in Cinere Fresh Masket respectively.