[Skripsi ini membahas perkembangan pertanian dan industri, serta kondisi sosial di Korea pada
masa penjajahan Jepang tahun 1910-1945. Dengan menggunakan metode penelitian kualitatif
deksriptif yang digunakan untuk menganalisa data sekunder, dapat disimpulkan bahwa pertanian
di Korea berkembang pesat pada awal masa penjajahan hingga tahun 1930-an, sedangkan
industri di Korea baru mulai dikembangkan sejak tahun 1930-an hingga 1945. Pengembangan di
bidang industri yang dimulai sejak tahun 1930-an memunculkan dampak sosial berupa
pergantian mata pencaharian sebagian masyarakat Korea yang semula petani menjadi buruh dan
pekerja pabrik. Akan tetapi, sangat disayangkan pertambahan jumlah buruh dan pekerja pabrik di
Korea tidak diiringi dengan bekal pendidikan dan keterampilan yang memadai sehingga upah
yang mereka dapatkan pun relatif rendah, This thesis discusses about Korean agriculture and industry development during Japanese
imperialism 1910-1945. This thesis also discusses about Korean social condition in relation with
the development of agriculture and industry. Through descriptive qualitative research used to
analyse secondary data, this research shows that Korean agriculture development was started in
early Japanese imperialism until 1930’s, meanwhile Korean industry development was started in
1930’s until 1945. The social condition shows that since industry had been developed since
1930's, the number of Korean farmers went down but Korean labors rised
significantly. Unfortunately, they did not have enough academic qualification so that their
monthly payment was relative low.]