ABSTRAKPenelitian ini melihat bagaimana legitimasi sosial komunitas terhadap
industri geothermal di wilayah kerja pertambangan (WKP) Wayang Windu. Fokus
penelitian ada di Desa Margamukti dan Banjarsari. Hasilnya, masing – masing
wilayah mempunyai kekhasan tersendiri, sehingga keadaanya tidak dapat
digeneralisasikan ke tingkat yang lebih tinggi. Kondisi sosial, ekonomi, politik dan
keadaan sosiodemografis dilihat sebagai karakteristik komunitas yang juga ikut
berpengaruh. Penelitian menggunakan metode kualitatif dengan wawancara
mendalam sebagai instrumen. Data hasil wawancara mendalam kemudian dibangun
menjadi indikator untuk menentukan tingkat legitimasi. Pengelolaan legitimasi oleh
perusahaan bergantung pada fase pembangunan. Untuk WKP eksisting seperti
Wayang Windu, tujuan dari perusahaan adalah mengelola dan mempertahankan
legitimasi sosial yang sudah ada.
ABSTRACTThe research looked at how the social legitimacy of the geothermal industry
in Wayang Windu geothermal field (WKP) being obtained or managed by the
company. The research held in the Margamukti and Banjarsari village. As a result,
each area has its own characteristic, so the situation can not be generalize into a
higher level. Social, economic, political and sociodemographic circumstances seen as
community characteristics that may have contributed. Using qualitative research
methods with in-depth interviews as an instrument. In-Depth interview data is then
built into the indicators to determine the level of social legitimacy. Management of
legitimacy by the company relies on the construction phase. For existing WKP like
Wayang Windu, the goal of the company is to manage and maintain the existing
social legitimacy.