[Skripsi ini membahas tentang kebijakan détente (peredaan ketegangan) pada masa
pemerintahan Presiden Richard Nixon. Peredaan ketegangan dengan Uni Soviet
ini dilatarbelakangi oleh kekalahan Amerika Serikat dalam Perang Vietnam dan
krisis peluru kendali Kuba. Presiden Nixon bersama dengan Penasehat Keamanan
Nasionalnya Henry Kissinger membentuk grand design (rencana besar) dan grand
strategi (strategi besar) dengan mengubah kebijakan lebih mengarah kepada
negosiasi dengan negara-negara Komunis seperti Uni Soviet dan Cina. Puncak
negosiasi antara Amerika Serikat dan Uni Soviet dilaksanakan dalam Moscow
Summit yang menghasilkan perjanjian SALT 1 mengenai pembatasan senjata
nuklir bagi kedua negara., This study focuses on détente policy during President Richard Nixon’s era.
Reducing tension towards Sovyet was caused by United States’ loss in Vietnam
War and missile crisis in Cuba. President Nixon, along with the National Security
Adviser Henry Kissinger, established grand design and grand strategy by
changing their policy about Communist states, such as Sovyet and China. This
negotiation between United States and Sovyet reached its peak when Moscow
Summit was held and resulted in SALT 1 Agreement on both states’ limiting
nuclear weapon.]