ABSTRAKStasiun Pengisian Bahan Bakar Gas (SPBG) di Indonesia saat ini akan terus
bertambah seiring dengan program pemerintah untuk diversifikasi energi BBM ke
BBG, terutama SPBG Compressed Natural Gas atau disingkat SPBG CNG yang
akan menjadi tempat pengisian gas ke moda transportasi darat baik untuk
transportasi umum maupun pribadi. Untuk itu perawatan SPBG CNG tersebut
harus diperhatikan agar pengisian gas tidak terganggu.
Inspeksi berbasis resiko merupakan metode yang akan diterapkan untuk
mengevaluasi strategi pemeliharaan SPBG CNG dengan menggunakan parameter
dari resiko. Peralatan pipa,tabung penyimpanan CNG dan kompresor akan
dievaluasi dan dikategorikan menjadi empat zona resiko yaitu dapat diterima,
rendah, sedang, dan tinggi. Kemudian pada evaluasi dan struktur hirarki dalam
menggunakan Analytical Hierarchy Process (AHP), empat kriteria; safety, biaya,
nilai tambah dan kelayakan dijadikan untuk perbandingan pengambilan
keputusan. Hasil akhir akan didapat strategi alternative yaitu preventive
maintenance untuk area resiko sedang, corrective maintenance untuk area resiko
rendah dan dapat diterima dan reliability centered maintenance untuk area resiko
tinggi.
ABSTRACTCompressed Natural Gas filling station in Indonesia will continue to grow in line
with the government program of diversification energy from fossil fuel to gas
fuel, especially compressed natural gas filling station or CNG filling station that
will fill up the gas fuel to the public transportation or private. That was the reason
for the maintenance of the gas filling station should be noticed that the gas filling
is not compromised.
Risk based inspection (RBI) methodology was proposed to evaluate the
maintenance strategy in CNG filling station using parameter of risk. Equipments
in this unit pipe, CNG storage and compressor were evaluated and categorized
into four risk zone, acceptable, tolerable, unsatisfactory and critical based on the
RBI result which covered five levels. To arrange the hierarchic structure on
Analytical Hierarchy Process (AHP) and evaluation, four main criteria safety,
cost, added value and feasibility were defined for pairwise judgments. Finally,
possible alternative strategies; preventive maintenance using in unsatisfactory risk
area, corrective maintenance using in tolerable and acceptable risk area and
reliability centered maintenance were proposed in critical risk area.