ABSTRAK Tujuan dalam penelitian ini adalah agar para Buruh Migran Indonesia (BMI) di
Hongkong dapat menemukan prioritas masalah serta solusi yang tepat dalam implikasi
pemberdayaan BMI setelah pulang ke tanah air. Dengan metode modifikasi Analytic Network
Process (ANP) yang dikombinasikan dengan konsep maqoshid syariah. Penelitiaan ini
bertujuan untuk mengetahui dan menganalisis problematika kemandirian ekonomi BMI di
Hongkong secara komprehensif, kemudian menemukan solusi dari setiap permasalahan demi
pengembangan kemandirian ekonomi BMI Hk. Prioritas masalah kemandirian ekonomi
BMI Hk dalam perspektif maqashid syariah dari aspek BMI adalah tekanan keluarga
dan rendahnya keinginan untuk berkembang. Prioritas masalah dari aspek lembaga
pemberdayaan adalah kurangnya SDM pendamping dan sistem pelatihan yang kurang
profesional. Prioritas masalah dari aspek pemerintah adalah minimnya dana untuk
kemandirian dan konsep kemandirian dari pemerintah yang belum optimal. Prioritas
solusi kemandirian ekonomi BMI Hk dalam perspektif maqashid syariah dari aspek
BMI adalah penguatan orientasi kemandirian dan menyiapkan bekal kemandirian.
Prioritas solusi dari aspek lembaga pemberdayaan adalah kerja sama antar lembaga
dan meningkatkan kapasitas. Prioritas solusi dari aspek pemerintah adalah
optimalisasi sosialisasi kemandirian dan peningkatan anggaran untuk kemandirian
ABSTRAK The purpose of this study is that the Indonesian Migrant Workers (BMI) in Hong
Kong could find the best solutions based on the priority of the problem in the
empowerment implications of BMI after returning home. With the modified method
of Analytic Network Process (ANP) and combined with the concept of Maqoshid
Sharia. This research can determine and analyze the problems of self-reliance
economic for BMI in Hong Kong comprehensively, and find the solution of any
problem in the self-reliance economic development of BMI Hk. The priority issues
of the self-reliance economic of BMI Hk in the Maqhasid Sharia perspective for BMI
aspect is family pressure and lack the desire to evolve. While the priority of the
problem for the empowerment institution aspect is the lack of Human Resources's
assistant and the training system that is less professional. While the priority problem
from the government aspect is the lack of funding for self-reliance as well as the
concept itself is not optimal. The solution priority of the self-reliance economic of
BMI Hk in the Maqhasid Sharia perspective from BMI aspect is to strengthening and
preparing the self-reliance orientation. While the solution priority for the aspect of
institutions of empowerment is cooperation between institutions and capacity
building. And the solution priority from the government aspect is to optimize the
socialization as well as increasing the budget for self-reliance