ABSTRAKDiantara jenis pariwisata, heritage tourism dianggap sebagai salah satu trend yang akan berkembang. Potensi dari heritage tourism adalah bahwa sumber daya budaya termasuk didalamnya heritage tidak hanya memberikan pengalaman berupa rekreasi, tetapi juga pendidikan, pengetahuan serta manfaat sosial. Salah satu situs heritage yang ada di Indonesia adalah Kawasan Kota Tua Jakarta. Dengan sejarahnya yang panjang, Kawasan Kota Tua Jakarta menjadi salah satu ikon pariwisata kota Jakarta. Seiring dengan pertumbuhan pengunjung situs bersejarah
dan warisan budaya lain di Indonesia, pada tahun 2012 tingkat kunjungan wisawatan ke Kawasan Kota Tua Jakarta menurun drastis. Untuk itu penelitian dilakukan guna mengetahui hal-hal apa saja yang perlu dilakukan dalam meningkatkan heritage tourism di Kawasan Kota Tua Jakarta. Penelitian dilakukan dengan melibatkan 202 pengunjung Kawasan Kota Tua Jakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan authenticity untuk melihat persepsi pengunjung Kawasan Kota Tua Jakarta. Dalam penelitian ini digunakan lima buah variabel, yaitu motivasi, object based authenticity, Existential Authenticity, Satisfaction dan Loyalty.
ABSTRACTAmong the kinds of tourism, heritage is considered as one of the trends that will be
growing in the future. Heritage tourism has very strong potential with its cultural
resource heritage not only deliver a recreational experience, but also education,
knowledge and social benefits. One of the heritage sites in Indonesia is Jakarta Old
Town Area. With its long history, Jakarta Old Town Area became an icon of the
city tourism. Along with the growth of the historical site visitors and other cultural
heritage in Indonesia, in 2012 the number of tourist visits to Jakarta Old Town Area
dropped dramatically. The study was conducted to determine what need to be done
in increasing heritage tourism in Jakarta Old Town Area. The study was involving
202 visitors in Jakarta Old Town Area. This research looked at the perception of
authenticity visitors Jakarta Old Town Area as main approach. At a wholem the
research used five variables, namely motivation, object-based authenticity,
Existential Authenticity, Satisfaction and Loyalty.