Malaria merupakan salah satu penyakit menular yang masih menjadi masalah kesehatan masyarakat baik di dunia maupun di Indonesia. Kabupaten Bengkulu Utara merupakan kabupaten yang endemis tinggi di Provinsi Bengkulu. Puskesmas Lais merupakan wilayah dengan endemisitas yang tinggi dimana API 37,8‰. Tujuan penelitian menganalisa pengaruh keberadaan tempat perindukan nyamuk sebagai faktor risiko kejadian malaria di Puskesmas Lais. Desain penelitian kasus kontrol dengan data primer, jumlah sampel 184, dilakukan uji chi-square dan dilanjutkan dengan uji regresi logistik ganda. Data tentang tempat perindukan nyamuk dikumpulkan dengan wawancara dan observasi melalui pengisian kuisioner.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel yang berhubungan bermakna dengan kejadian malaria adalah keberadaan tempat perindukan nyamuk (OR=3,484; 95%CI: 1,880-6,458), penggunaan kelambu (OR=4,514: 95%CI: 2,426-8,398) dan penggunaan anti nyamuk (OR=2,224; 95%CI: 1,230-4,020). Disimpulkan bahwa terdapat hubungan yang bermakna antara keberadaan tempat perindukan nyamuk dengan kejadian malaria. Adanya tempat perindukan nyamuk di sekitar pemukiman penduduk memberikan risiko sebesar 3,484 kali terjadinya malaria dibandingkan tanpa tempat perindukan nyamuk setelah dikontrol oleh penggunaan kelambu dan anti nyamuk.
Malaria one of communicable disease still remains public health problem in Indonesia even in the world. North Bengkulu District is one high malaria endemic district in Bengkulu Province. Lais Health Centre is a high malaria endemic area which its API 37,8‰. This study aims to analyze the influence of the presence of mosquito breeding places related to malaria risk in Lais Health Centre. The design study is case control study, using primary data, the overall samples are 184, chisquare test was done continued with logistic regresion test. Data of mosquito breeding places were collected through interview and observation using questionaires.The results showed that there were three variables significantly associated with malaria incidence; the mosquito breeding place (OR=3,484; 95%CI: 1,880-6,458), using bednets (OR=4,514: 95%CI: 2,426-8,398) and using mosquito destroyer (OR=2,224; 95%CI: 1,230-4,020). Concluded that significantly assosiated between mosquito breeding places with malaria risk, the occurance of malaria of people living with mosquito breeding place have 3,484 times at risk to malaria compares to people living without mosquito breeding place after being contolled by using bednets and mosquito destroyer.