ABSTRAKPenelitian ini bertujuan untuk mengetahui faktor-faktor yang memengaruhi pobabilitas overeducation dan undereducation serta sejauh mana overeducation dan undereducation tersebut berpengaruh terhadap penghasilan. Data yang digunakan adalah data Sakernas 2013. Status ORU (overeducation, requirededucation dan undereducation) diukur menggunakan rata-rata dan standar deviasi. Hasil analisis menunjukkan bahwa lama bersekolah, umur, jenis kelamin dan daerah tempat tinggal memiliki pengaruh signifikan terhadap probabilitas overeducation dan undereducation. Overeducation memiliki hubungan negatif dengan penghasilan, sedangkan undereducation memiliki hubungan positif. Hasil yang sama ditemukan setelah dibuat model terpisah menurut jenis kelamin dan jenis pekerjaan kecuali pada pekerja white collar, di mana undereducation tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap penghasilan.
ABSTRACTThe objective of this research is to identify the determinants of overeducation and undereducation and how these determinants influence earnings using the 2013 Sakernas data. The ORU (overeducation, requirededucation and undereducation) status is measured by using the values of mean and standard deviation. The results show that years of schooling, age, sex, and region have significant effect on probabilities to have overeducation and undereducation status. Overeducation and undereducation have negative and positive impacts on earnings, respectively. Separate models by gender and by occupation show the same results, except for white collar employees where undereducation has no significant impact on earnings.