ABSTRAKKelangsungan hidup bayi direfleksikan oleh salah satu indikator dampak
pembangunan kesehatan, yaitu Angka Kematian Bayi (AKB). AKB di Indonesia
tergolong tinggi di antara negara-negara ASEAN. Pemberian ASI segera
merupakan intervensi paling efektif dan potensial terhadap dampak kematian dan
kelangsungan hidup bayi. Penelitian ini bertujuan mengetahui pengaruh
pemberian ASI segera terhadap kelangsungan hidup bayi di Indonesia
menggunakan data SDKI 2012. Besar sampel 14.583 balita dengan analisis regresi
cox ganda. Hasil penelitian menemukan pemberian ASI segera mempengaruhi
kelangsungan hidup bayi dimana probabilitas kelangsungan hidup bayi di
Indonesia adalah 985 per 1000 kelahiran hidup. Pemberian ASI segera 1-23 jam
setelah lahir dan bayi yang tidak mendapatkan ASI mempunyai kelangsungan
hidup yang lebih rendah dibandingkan dengan pemberian ASI segera kurang dari
satu jam setelah lahir, masing-masing 0,72 dan 0,48, sedangkan pemberian ASI
segera ≥24 jam memiliki kelangsungan hidup bayi 1,96 lebih tinggi dibandingkan
dengan pemberian ASI segera kurang dari satu jam setelah lahir setelah dikontrol
oleh tingkat sosial ekonomi, pendidikan ibu, paritas, BBLR, dan pemeriksaan
antenatal care. Oleh karena itu perlu penguatan dan pengawasan pelaksanaan
pemberian ASI segera setelah lahir di layanan kesehatan seperti; rumah sakit,
rumah bersalin dan klinik serta peningkatan promosi tentang pentingnya
pemberian ASI segera setelah lahir di berbagai media.
ABSTRACTInfant survival is reflected by one of the Health Development Indicators, Infant
Mortality Rate (IMR). IMR in Indonesia is one of the highest numbers among
ASEAN countries. Immediate breastfeeding is the most effective intervention to
reduce IMR and increase infant survival. The objective of this research is to
understand the effect of immediate breastfeeding on infants survival in Indonesia
using IDHS data 2012. Sample are 14.583 under 5 years old children using Cox
Multiple Regression Analysis. The result shows that immediate breastfeeding
influence infants survival that the probability of infant survival in Indonesia is 985
per 1000 live births. Infants aren’t breastfed and first breastfed between 1 and 23
hours after birth have infant survival 0.48 and 0.72, lower than those breastfed in
the 1st hour after birth, but infants first breastfed ≥24 hours after birth, have
survival rate 1.96 higher than those breastfed within 1 hour after birth after
controled by variables: socio economic status, mother’s education, parity, low
birth weight, and antenatal care. It’s suggested to empower and control the
implementation of immediate breastfeeding in the health service centers such as
hospitals, maternity centers, and clinics. It’s also suggested to increase effective
communication to promote the importance of immediate breastfeeding, using
several cost-effective media.