Remaja puteri adalah salah satu kelompok yang rentan mengalami anemia defisiensi zat besi. Pada tahun 2012, diketahui prevalensi anemia pada remaja puteri di Kabupaten Karawang sebesar 46,62%. Status gizi seseorang sangat berpengaruh terhadap status kesehatannya. Beberapa penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa kejadian anemia pada remaja puteri berhubungan dengan status gizi. Studi ini bertujuan untuk mengetahui hubungan status gizi dengan kejadian anemia pada remaja puteri di lima SLTA Kabupaten Karawang. Studi ini menggunakan data sekunder dari Survey Anemia pada Remaja Puteri oleh Dinas Kesehatan Kabupaten Karawang yang dilakukan pada Tahun 2013. Desain studi yang digunakan adalah studi cross sectional analytic. Jumlah sampel pada studi ini adalah 881 orang. Hasil analisis menunjukkan bahwa hubungan status gizi dengan anemia pada remaja puteri di Kabupaten Karawang tahun 2013 memiliki nilai prevalence ratio sebesar 1,31 (95% CI : 1,18 - 1,46), artinya remaja puteri yang memiliki status gizi kurus memiliki risiko 1,31 kali lebih besar menderita anemia dibandingkan yang memiliki status gizi normal atau status gizi kurus meningkatkan risiko sebanyak 31% untuk menderita anemia pada remaja puteri dibandingkan status gizi normal.
Adolescent girls are one of the groups that are susceptible to iron deficiency anemia. In Karawang district, in 2012 known prevalence of anemia among adolescent girls was 46.62%. Nutritional status affects the person's health status. Several previous studies indicate that the incidence of anemia in adolescent girls associated with nutritional status. This study aims to determine relationship of nutritional status and anemia among adolescent girls in five senior high schools of Karawang district in 2013. The study used secondary data from the Survey Anemia in Adolescent Girls by Karawang District Health Office conducted in year 2013. Study design used was a cross sectional analytic study. The number of samples in this study was 881 people. The analysis showed that the relationship of nutritional status and anemia among adolescent girls in Karawang district in 2013 had a prevalence ratio of 1,31 (95% CI: 1,18 - 1,46), meaning adolescent girls who have underweight nutritional status were 1,31 times more likely to have anemia than with a normal nutritional status. In other words, nutritional status of underweight increased the risk by 31% for adolescent girls suffer from anemia than normal nutritional status.