ABSTRAKTesis ini membahas tentang adanya kesadaran bahwa pengetahuan dan kemampuan diri untuk memutuskan suatu pilihan sejatinya memberikan kesempatan kepada manusia untuk mampu mempertimbangkan konsekuensi yang harus dipikul sebagai sebuah tanggung jawab. Tujuan dari penelitian tesis ini adalah untuk memaparkan panorama pandangan tentang konseptualisasi takdir dari perspektif teologi dan filsafat, serta memberikan pencerahan praktis dan teoritis terhadap orang yang dalam situasi bingung karena mengalami kontradiksi tentang kebebasan dan keterbatasan. Metode penelitian yang digunakan adalah fenomenologi hermeneutik. Temuan dari penelitian ini adalah adanya permasalahan konseptualisasi dan bahasa dalam kaitannya dengan terminologi takdir. Sedangkan kesimpulan yang bisa diambil adalah bahwa takdir merupakan sebuah fenomena metafisik yang memang ada dalam masyarakat yang beragama, namun demikian kebebasan yang dimiliki tidak dapat dijadikan alasan untuk tidak bertanggung jawab terhadap putusan pilihan kehendak bebasnya.
ABSTRACTThis thesis discusses about the awareness of human being whose self-knowledge and ability can decide on particular option where its essence is to provide an opportunity to be able to consider all consequences as for their responsibility. The purpose of this thesis is to present a panoramic view of conceptualization of destiny from theology and philosophy perspectives, as well as providing practical and theoritical enlightment of the people who are in confused situation due to the contradictions between freedom and determination. The methodology of this thesis is hermeneutics phenomenology. The findings of this study is the conceptualization and language issues related to the terminology of destiny. The conclusion which can be drawn is that destiny is a metaphysical phenomenon that exists in community that value religion or belief system, but even so freedom can not be used as a reason not to being responsible for any decisions of human freewilled choices.