ABSTRAK Latar Belakang : Prevalensi KB menurut alat atau cara KB berdasarkan hasil mini survey peserta aktif tahun 2007 di Indonesia adalah 65,9%. Konseling merupakan aspek yang sangat penting dalam pelayanan KB dan kesehatan reproduksi. Konseling yang baik juga akan membantu klien dalam menggunakan kontrasepsinya lebih lama dan meningkatkan keberhasilan KB
Tujuan : Meneliti faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan jenis kontrasepsi dan lama pemakaiannya pada akseptor KB di Klinik Raden Saleh dan Rumah Sakit Umum Pusat Fatmawati
Metode : Penelitian observasional dengan desain studi prospektif. Faktor yang diteliti meliputi : faktor perencanaan keluarga (umur istri, jumlah anak yang diinginkan dan infertilitas), faktor subyektf (pengalaman efek samping kontrasepsi, dukungan suami/keluarga dan agama), faktor obyektif (ganguan medis, yang membantu memilih kontrasepsi, tempat layanan kontrasepsi dan ketersediaan alat kontrasepsi) dan tingkat motivasi (tingkat pendidikan). Semua klien yang akan melakukan kontrasepsi dan memenuhi kriteria penelitian, dilakukan wawancara dan pengisian kuesioner hingga mencapai jumlah sampel yang diinginkan. Penelitian dilakukan di Klinik Raden Saleh RSCM dan RSUP Fatmawati. Kemudian dilakukan follow up pada 3 dan 6 bulan pasca melakukan kontrasepsi untuk menilai lama pemakaiannya
Hasil : Jumlah total subyek sebanyak 151 orang. Rata-rata usia responden 31 tahun dengan pilihan jenis kontrasepsi AKDR 67.1%, implan 17.8%, kontap 7.2%, suntik 3.9% dan oral 3.9%. Dari seluruh faktor yang diteliti, hanya faktor jumlah anak yang diinginkan yang terbukti secara statistik berpengaruh dalam pemilihan jenis kontrasepsi (p=0.008) di RSUP Fatmawati sedangkan di Klinik Raden Saleh semua faktor tersebut tidak terbukti secara statistik berpengaruh dalam pemilihan jenis kontrasepsi (p>0.05). Didapatkan pula bahwa seluruh faktor tersebut juga tidak memiliki berpengaruh secara statistik (p>0.05) terhadap lamanya pemakaian kontrasepsi baik di Klinik Raden Saleh maupun di RSUP Fatmawati. Dari 6.6 % subyek (n = 10 ) yang mengganti jenis kontrasepsi, terdapat kecenderungan perubahan jenis kontrasepsi dari oral menjadi suntik (33.3%) dan AKDR menjadi suntik (66.7%).
Kesimpulan : Faktor jumlah anak yang diinginkan memiliki pengaruh dalam pemilihan jenis kontrasepsi di RSUP Fatmawati sedangkan di Klinik Raden Saleh semua faktor yang diteliti tidak berpengaruh dalam pemilihan jenis kontrasepsi. Faktor perencanaan keluarga, faktor subyektif, faktor obyektif dan tingkat motivasi tidak memiliki pengaruh terhadap lamanya pemakaian kontrasepsi pada klien di Klinik Raden Saleh dan RSUP Fatmawati
ABSTRAK Bacground : The prevalence of contraception according to the methods or the way of contraception based on the survey results of active participants in Indonesia in 2007 was 65.9%. Counseling is a very important aspect in the family planning and reproductive health services. Good counseling will also assist clients in using the contraceptive for longer and increase the successful rate of contraception.
Objective: To evaluate the factors that related to the selection of the contraception methods and The Length of Its use on acceptors in Raden Saleh Clinic and Fatmawati General Hospital
Methods: The study was a prospective observational study designs. The factors that we observe include : the family planning factor (the wife age, number of desired children and infertility), subjective factors (side effects experience of contraception, support from the husband / family and religion), objective factors (medical disorder, person who help to select contraception, family planning service centre and availability of contraceptives) and the level of motivation (level of education). All the clients who will perform and meet the criteria for contraceptive research, conducted interviews and questionnaires to achieve the desired sample size. The study was conducted at the Raden Saleh Clinic and Fatmawati General Hospital. Then we conducted to follow-up at 3 and 6 months after the use of the methods to assess the length of use
Results: The total number of subjects as many as 151 people. The average age of respondents was 31 years with the contraception options were IUD (67.1%), implants (17.8%), sterilization (7.2%), injectable contraception (3.9%) and oral contraception (3.9%). From all the factors studied, only the number of desired children affect in the selection of the contraception methods statistically (p=0.008) in Fatmawati General Hospital while in Raden Saleh Clinic all of these factors do not affect in the selection of the contraception methods (p>0.05). We also found that all of these factors does not have a significant relationship to the length of contraceptive use (p> 0.05). There were 6.6% of subjects (n = 10) that change the type of contraception. From all of them, there was a trend of changing the oral contraceptive to injectable method (33.3%) and the IUD into injectable method (66.7%).
Conclusion: Only the number of desired children has effect on the selection of the contraception methods in Fatmawati General Hospital while in Raden Saleh
xii Universitas Indonesia
Clinic all of these factos do not affect in selection of the contraception methods. Family planning factors, subjective factors, objective factors and motivation levels have no effect on the length of contraceptive use by clients at Raden Saleh Clinic and Fatmawati General Hospital