ABSTRAKLatar Belakang: Saat ini pemakaian obat kumur di masyarakat cukup popular.
Salah satu kandungan zat aktif obat kumur yang sering digunakan adalah
klorheksidin glukonat. Pemakaian obat kumur yang berketerusan disamping
menyikat gigi tentunya akan mempengaruhi kondisi dalam rongga mulut, salah
satunya protein saliva. Tujuan: Untuk menganalisis pengaruh penggunaan obat
kumur yang mengandung klorheksidin glukonat 0,2 % selama 1,2 dan 3 minggu
terhadap profil protein saliva. Metode: Pengambilan sampel saliva dari 5 subyek saat
sebelum berkumur dan 1, 2, 3 minggu setelah pemakaian obat kumur. Profil pita
protein saliva diidentifikasi dengan metode SDS PAGE dengan Recom Blue Wide
Range Protein Marker. Hasil: Profil pita protein sebelum berkumur yang
teridentifikasi antara 7-80 kDa. Setelah 1,2 dan 3 minggu berkumur teridentifikasi
juga pita protein >100 kDa disamping pita protein <50 kDa Kesimpulan:
Penggunaan obat kumur yang mengandung klorheksidin glukonat selama 1, 2 dan 3
minggu mengakibatkan perubahan profil protein saliva dengan teridentifikasi pita
protein yang sangat bervariasi.
ABSTRACTBackground: Currently the use of mouthwash is quite popular. One of the active
ingredients frequently used is chlorhexidine gluconate. The usage of mouthwash
continuously besides brushing the teeth will surely affect conditions in the oral
cavity, one of salivary proteins. Objective: To analyze the effect of mouthwash
application containing chlorhexidine gluconate 0.2% for 1.2 and 3 weeks to salivary
protein profiles. Methods: Sampling saliva of 5 subjects were collected before
rinsing and 1, 2, 3 weeks after the use of mouthwash. Salivary protein profile were
identified using SDS-PAGE with Recom Blue Wide Range Protein Marker. Results:
profile of protein bands before rinsing identified between 7-80 kDa. After using
mouthwash for 1,2 and 3 weeks also identified > 100 kDa protein band in addition to
<50 kDa protein band. Conclusion: The use of mouthwash containing chlorhexidine
gluconate for 1, 2 and 3 weeks resulted in changes of salivary protein profiles with
highly variable.