UI - Skripsi Membership :: Kembali

UI - Skripsi Membership :: Kembali

Konteks situasional yang memungkinkan terjadinya pembunuhan berantai oleh baekuni alias babeh = Situational context which enables the occurrence of serial murder by baekuni aka babeh

Elizar Ayu Putri, examiner; Meliala, Adrianus Eliasta, 1966-, supervisor (Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014)

 Abstrak

Salah satu pembunuhan yang menjadi sorotan publik pada tahun 2009 adalah kasus pembunuhan berantai yang dilakukan oleh Baekuni alias Babeh terhadap empat belas orang anak jalanan berusia 8sampai 12 tahunpada periode1993-2009. Diketahui bahwa terdapat konteks situasional tertentu yang membawa korban dan pelaku dalam peristiwa kejahatan.Oleh karenanya perlu dilihat konteks situasional, dibatasi pada aspek spasial dan temporal, yang memungkinkan terjadinya pembunuhan berantai oleh Baekuni alias Babeh.
Crime event perspective untuk memahami bahwa kejahatan terjadi karena adanya pelaku, korban, dan konteks situasional.Crime pattern theory digunakan untuk memahami bahwa kejahatan tidak terdistribusi secara acak dalam tempat dan waktu, melainkan terpola.Rational choice theory kemudian digunakan untuk memahami bahwa pembunuh berantai dalam melakukan kejahatannya juga didasarkan pada pertimbangan yang rasional.
Penelitian ini adalah penelitian kualitatif. Data yang digunakan adalah data primer yang diperoleh dari wawancara dengan para narasumber dan observasi secara langsung di lokasi kejahatan dan data sekunder yang diperoleh dengan melakukan studi pustaka berupa artikel jurnal, hasil penelitian, dan data lain yang relevan.
Temuan-temuan yang diperoleh dari hasil penelitian adalah bahwa Baekuni alias Babeh melakukan tahapan pembunuhannya di beberapa tempat berbeda, yakni victim encounter site, point of first encounter, murder site, body dump site, dan vehicle drop site.Baekuni dan korban bertemu di tempat dan waktu dimana mereka melakukan aktivitas rutin.Korban diserang oleh Bakeuni di tempat dan waktu korban melakukan aktivitas rutin.Pembunuhan terjadi di tempat dan waktu ketika tidak ditemukan adanya social deterrent of crime.Jasad korban dibuang oleh Baekuni di tempat yang jauh dari rumah pada waktu malam dan dini hari ketika tidak ada social deterrent of crime. Pada situasi tertentu, Baekuni menggunakan kendaraan umum untuk memindahkan jasad korban dari lokasi pembunuhan dan turun di tempat tidak jauh dari tempat ia membuang jasad korban pada saat ada social deterrent of crime.
Kesimpulannya, pembunuhan berantai oleh Baekuni alias Babeh tidak terdistribusi secara acak dalam ruang dan waktu melainkan terpola dengan jelas pada ruang dan waktu tertentu.

One of murder cases that became the public spotlight in 2009 is a case of serial murder committed by Baekuni aka Babeh to fourteen street children aged 8 to 12 years in the period 1993-2009. It is known that there are specific situational contexts that bring victims and perpetrators in the crime scene. Therefore situational context should be examined, restricted on the spatial and temporal aspects, which enables the serial killings by Baekuni aka Babeh.
Crime event perspective is used to understand that the crime occurred because of the offender, the victim , and the situational context . Crime pattern theory is used to understand that crime is not randomly distributed in space and time, but patterned. Rational choice theory is then used to understand that the serial killer in doing crime is also based on rational considerations.
This study is a qualitative research . The data used in this research is primary data obtained from interviews with the speakers and direct observations at the crime scene and secondary data obtained by studying the literature in the form of journal articles, research, and other relevant data.
The finding from the research is that Baekuni aka Babeh do stages murder in several different place, which are victim encounter site, the point of first encounter , murder site , body dump site , and vehicle drop site . Baekuni and his victims met at a place and time where they did their routine activities. The victims were attacked by Baekuni in place and time where victims did their routine activities . The killings took place in a place and time when there was no social deterrent of crime. The bodies were disposed by Baekuni in a place away from home during the night and early morning when there was no social deterrent of crime. In certain situations, Baekuni used public transportation to transport the bodies from the murder scene and got off at a place not far from where he dumped the bodies of victims where there was no social deterrent of crime.
It is necessary to conduct further researches using the data obtained from this study to enrich the study of the situational context of serial murder, especially the spatial and temporal aspect.

 File Digital: 1

Shelf
 S57208-Elizar Ayu Putri.pdf :: Unduh

LOGIN required

 Metadata

Jenis Koleksi : UI - Skripsi Membership
No. Panggil : S57208
Entri utama-Nama orang :
Entri tambahan-Nama orang :
Entri tambahan-Nama badan :
Program Studi :
Penerbitan : Depok: Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Indonesia, 2014
Bahasa : ind
Sumber Pengatalogan :
Tipe Konten :
Tipe Media :
Tipe Carrier :
Deskripsi Fisik : xiv, 163 hlm. : il. ; 28 cm. + lamp.
Naskah Ringkas :
Lembaga Pemilik : Universitas Indonesia
Lokasi : Perpustakaan UI, Lantai 3
  • Ketersediaan
  • Ulasan
  • Sampul
No. Panggil No. Barkod Ketersediaan
S57208 14-20-009902445 TERSEDIA
Ulasan:
Tidak ada ulasan pada koleksi ini: 20402233
Cover