[Penulisan skripsi ini dilatar belakangi oleh semakin sering terjadinya Eksekusi Benda
Jaminan Fidusia terhadap Konsumen Perusahaan Pembiayaan khususnya Dana Tunai.
Eksekusi Jaminan terhadap Benda Jaminan Fidusia yang berupa kendaraan bermotor
ini dilakukan oleh Perusahaan Pembiayaan yaitu PT. Sinarmas Multifinance, akibat
konsumen tidak membayar angsuran yang diwajibkan. Skripsi ini membahas
mengenai pelanggaran yang terjadi dalam pelaksanaan eksekusi serta pelanggaran
terhadap konsumen ditinjau dari Undang-undang No. 8 Tahun 1999 tentang
Perlindungan Konsumen. Pada putusan No.105/Pdt.G/2012/PN.Ska Pengadilan
memutus PT. Sinarmas Multfinance telah melanggar Undang-undang Perlindungan
Konsumen serta eksekusi yang dilakukan dianggap tidak berdasar. Metode penelitian
yang digunakan dalam penelitian ini adalah bersifat yuridis normatif. Hasil penelitian
ini menyatakan bahwa PT. Sinarmas Multifinance bertanggung jawab untuk
memberikan ganti rugi akibat eksekusi jaminan yang dilakukan terhadap konsumen
yaitu Etik Sri Sulanjari, karena tidak sesuai dengan Undang-undang No. 42 Tahun
1999 mengenai Jaminan Fidusia yang berlaku., The writing of this thesis based on the more frequent occurrence Execution of Fiducia
Guarantee object to Consumer Finance Companies particularly Cash Funds.
Execution Guarantee of Fiducia object in the form of vehicles is done Financing
Company is PT. Sinarmas Multifinance due to the consumer does not pay the
installments are required. This thesis discusses about the violation which occur in the
execution and violation of the consumer in terms of Law No.8 of 1999 on Consumer
Protection. At the verdict 105/Pdt.G/2012/PN.Ska, Court decided PT. Sinarmas
Multifinance has breach Consumer Protection Law ,and execution carried by them
consider unfounded. The method used in this research is normative juridical. The
result of this research stated that PT. Sinarmas Multifinance responsible to provide
compensation as a result of the execution of the guarantees made to the consumer,
namely Etik Sri Sulanjari, because it is not in accordance with Law No. 42 Year 1999
regarding applicable Fiduciary.]