[Melangkah jauh dari persoalan seksualitas gay laki-laki, tulisan ini berusaha
menganalisa penindasan dan penolakan yang dialami oleh gay laki-laki di
Indonesia saat ini. Penindasan dan penolakan tersebut berlandaskan nilai-nilai
heteronormativitas serta terwujud dalam sikap homonegativism yang membuat
gay laki-laki di Indonesia terkungkung dan terasing ke ruang yang maya. Peneliti
menempatkan fenomena kriminologi budaya sebagai sebuah tanda dalam dalam
semiotika. Eksplorasi mitos berupa penguraian mitos dilakukan untuk mengetahui
makna dibalik keterkungkungan dan keterasingan gay laki-laki. Pembentukan
mitos baru dilakukan peneliti untuk memunculkan makna-makna tersembunyi
dibalik penggunaan Twitter, Grindr, Jack’D, dan GROWLr oleh gay laki-laki.
Dari hasil eksplorasi mitos ditemukan bahwa ada sebuah makna besari dibalik
penggunaan ke-empat jejaring sosial tersebut oleh gay laki-laki; bahwa Twitter,
Grindr, Jack’D, dan GROWLr digunakan oleh gay laki-laki karena mereka
terasing dari ruang yang nyata ke dalam ruang maya. Dalam ke-empat jejaring
sosial tersebut, gay laki-laki merasa lebih bebas dan membentuk sebuah ruang
heterotopia. Kebebasan gay laki-laki di ruang heterotopia ternyata merupakan
sebuah paradoks karena masyarakat terus mengawasi dengan kuasa-nya yang
panoptic., Moving faraway from the gay men sexuality itself, this research trying to analyzes
the rejections and oppressions towards gay men. Those behaviors are based on the
heteronormativity values that manifested in homonegativism acts––this
Indonesia’s status quo marches gay men into a captivity circumstances and
alienate them into the virtual space. Researcher sees this cultural criminology
phenomenon as a sign in a semiotic world. To embrace the meaning behind those
status quo, researcher intend to do some myth exploration by deciphering it as
well as making a new myth to restore and notify the meaning that has been hiding
behind the uses of Twitter, Grindr, Jack’D, and GROWLr by gay men. From the
exploration, researcher found that there is a huge meaning behind the uses of
those four social network sites by the gay men society; that Twitter, Grindr,
Jack’D and GROWLr uses by gay men as the society alienates them from the
physical space into the virtual space. On those four social network sites, gay men
do feel freer as they also signify and occupy the heterotopian space. The freedom
in heterotopian space apparently is just a paradox since they are always under the
scrutiny of society’s panoptic power.]