[Tulisan ini merupakan sebuah etnografi berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan
dengan menggunakan metode kualitatif terhadap tiga orang informan. Tulisan ini
membahas pembentukan identitas perempuan Indonesia yang melakukan kawin
campur dengan laki-laki warga negara asing. Identitas ?istri dari laki-laki bule? yang
melekat pada perempuan pelaku kawin campur terbentuk melalui serangkaian proses
negosiasi kultural. Dalam tataran perilaku, negosiasi kultural berada dalam relasi
kuasa antara perempuan pelaku kawin campur dan suaminya. Sedangkan dalam
tataran pikiran, negosiasi kultural terjadi secara internal pada diri individu
perempuan pelaku kawin campur. Negosiasi kultural perempuan pelaku kawin
campur dilakukan untuk mempertahankan identitasnya serta merumuskan dirinya
dalam hibriditas., This study is an etnography based on qualitative research of three informants. The
study discuss the formation of Indonesian women identity that are involved in
intercultural marriage with men from foreign countries. The identity ?Spouse of
Foreigner? that sticks to women involved in intercultural marriage is formed through
series of cultural negotiations. From a perspective of level behavior, cultural
negotiations stands in power relations between the women involved in intercultural
marriage and her husband. Meanwhile, from a perspective of level of consciousness,
cultural negotiations take place internally in each and every individual woman
involved in intercultural marriage. Cultural negotiations of women involved in
intercultural marriage is performed to preserve their identity and to establish herself
into hybridity.]