ABSTRAKSkripsi ini membahas tentang implementasi terkait faktor-faktor yang berpengaruh dalam konsistensi penerapan ISPO sebagai upaya pengurangan ancaman deforestasi dan kerusakan lahan gambut. Namun, dalam kurun waktu 3 (tiga) tahun penerapannya, ISPO belum berjalan seperti yang diharapkan. Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan paradigma post-positivis dan desain deskriptif.
Hasil penelitian menunjukkan bahwa penerapan ISPO dipengaruhi oleh beberapa faktor, seperti kurangnya komunikasi, terbatasnya sumber daya yang diperlukan, perbedaan persepsi antar pemangku kepentingan, dan lemahnya koordinasi. Belum tercapainya target dan permasalahan lingkungan yang hendak diselesaikan juga disebabkan karena ISPO tidak disusun dengan baik (bad policy). Selain itu, penegakan hukum yang masih lemah juga turut mewarnai kegagalan penerapan ISPO.
ABSTRACTThis thesis aims to reveal some factors affecting the consistency of ISPO implementation in order to reduce the deforestation threat and peatland destruction. However, during 3 years of implementation, ISPO has not run as expected yet. This research used post postivist paradigm and descriptive design.
The results indicates that the implementation of ISPO is greatly influenced by several factors, such as lack of communication and necessary resources, perception differences among stakeholders, and lack of coordination. Poorly designed ISPO (bad policy) has also made the stakeholder fail in reaching the target in solving environmental problems. In addition, lack of law enforcement also shares its contribution to the ISPO implementation failure.