[Skripsi ini membahas tentang sejarah dan perkembangan Pesantren Sabilil
Muttaqien di Takeran, Kabupaten Magetan, Provinsi Jawa Timur. Penelitian ini
adalah penelitian kualitatif dengan menggunakan metode wawancara sebagai data
primer, observasi dengan penelitian lapangan dan studi pustaka. Studi pustaka
digunakan untuk melengkapi data melalui buku-buku dan dokumen-dokumen
milik pesantren. Teori yang digunakan dalam skripsi ini adalah teori kategorisasi
pesantren. Pesantren dikategorikan menjadi pesantren modern, pesantren tahassus
dan pesantren campuran. Hasil penelitian menemukan bahwa Pesantren Sabilil
Muttaqien memiliki sejarah yang sangat menarik khususnya pada 1939-1985.
Pesantren Sabilil Muttaqien mengalami langsung peristiwa pemberontakan PKI
Madiun. Kyai, ustadz dan santri menjadi korban pemberontakan PKI. Peristiwa
pemberontakan PKI Madiun membuat Pesantren Sabilil Muttaqien kehilangan
sosok pemimpin akan tetapi Pesantren Sabilil Muttaqien terus berusaha bangkit
dan berkembang., This thesis discusses the history and development of the Pesantren Sabilil
Muttaqien in Takeran, Magetan, East Java Province. This study is a qualitative
study using in-depth interviews as the primary data, observations with the object
of research in the field of research and literature. Literature study is used to
supplement the data through the books and documents belonging to boarding. The
theory in this thesis used a theory of categorization of boarding. Boarding were
categorized into modern boarding, tahassus boarding, and mix boarding. The
results found that the boarding school Sabilil Muttaqien has a very interesting
history especially in 1939-1985. Pesantren Sabilil Muttaqien experienced directly
on PKI Madiun rebellion incident in which clerics, religious teacher and students
became victims of PKI rebellion. Madiun Affairs resulted Pesantren Sabilil
Muttaqien loss a leader however Pesantren Sabilil Muttaqien tried to rise up and
growing.]